Perubahan iklim di dunia termasuk di Indonesia merupakan suatu keniscayaan yang jika tidak dikelola dengan tepat maka memberikan ancaman bagi kehidupan manusia. Untuk meminimalisir dampak buruk dari perubahan iklim, maka diperlukan upaya adaptasi dan mitigasi bencana akibat perubahan iklim. Kebutuhan air pada hakikatnya akan semakin meningkat namun mengalami permasalahan akibat dampak pemanasan global.
Daerah aliran sungai (DAS) merupakan salah satu sumber ketersediaan air yang juga rentan terhadap perubahan iklim. Kajian ini dibuat untuk menganalisis strategi pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) di Indonesia dengan perspektif pengurangan risiko bencana khususnya akibat perubahan iklim. Faktor iklim dan geografis seperti temperatur, curah hujan dan penggunaan lahan mempengaruhi manajemen DAS secara keseluruhan. Salah satu aspek yang kerap kali dilupakan berkaitan dengan terjadinya bencana seperti bencana banjir di suatu wilayah adalah fenomena tersebut erat kaitannya dengan kesatuan wilayah yang disebut dengan daerah aliran sungai (DAS).
Hal tersebut mendorong KONSEPSI NTB dan OXFAM bersama ANCP (Australian NGO Corporation) di Indonesia atas dukungan DFAT (Australian Goverment Departement of Foreign Affair and Trade) melaksanakan kegiatan Aksi Peningkatan Kapasitas Daerah Aliran Sungai (DAS) Berbasis Kawasan Untuk Mitigasi Bencana. Melalui kegiatan ini KONSEPSI dan Oxfam dapat mendukung perubahan kapasitas daerah aliran sungai (DAS) penghubung kawasan antar Desa Sembalun Bumbung dan Sembalun Lawang yang berpotensi terhadap bencana banjir menjadi lebih baik. Tercapainya tingkat kapasitas kebersihan, pelebaran dan pendalaman sungai melalui aksi yang partisipatif dengan melibatkan berbagai pihak sebagai bentuk mitigasi bencana. Pihak yang terlibat dalam aksi ini adalah organisasi perangkat daerah di Kabupaten Lombok Timur seperti BPBD, Dinas Lingkungan Hidup dan BWS NT1 serta pemerintah desa di 2 desa dan partisipasi masyarakat melalui Tim Siaga Bencana Desa (TSBD) yang terdapat di Sembalun Bumbung dan Sembalun Lawang.
Aksi ini berdampak pada pelebaran kawasan sungai yang terdapat di Desa Sembalun Lawang sepanjang 1,5 KM dan pendalaman sungai di Desa Sembalun Bumbung sedalam 6 meter, yang merupakan titik terparah penumpukan sampah yang berisiko terhadap luapan air sungai apabila terjadi hujan besar. Dengan partisipasi semua pihak dalam rangka antisipasi terjadinya potensi bencana banjir di 2 desa dapat terlaksana dengan baik dan bermanfaat secara luas bagi masyarakat yang berada di kawasan rawan bencana.
Dokumentasi: Aksi Peningkatan Kapasitas Daerah Aliran Sungai (DAS) Berbasis Kawasan Untuk Mitigassi Bencana