Focus Group Discussion (FGD) – Kajian Penilaian Kebutuhan untuk Peningkatan Kapasitas GEDSI dalam Kebijakan PRKBI

Focus Group Discussion (FGD) – Kajian Penilaian Kebutuhan untuk Peningkatan Kapasitas GEDSI dalam Kebijakan PRKBI

Hotel De Balen Soultan, Praya | 20 Februari 2025

KONSEPSI, dengan dukungan dari Islamic Relief Swedia dan ForumCiv, telah menyelenggarakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) yang bertujuan untuk melakukan kajian penilaian kebutuhan dalam peningkatan kapasitas GEDSI (Gender, Disabilitas, dan Inklusi Sosial) dalam konteks kebijakan Pembangunan Rendah Karbon dan Berketahanan Iklim (PRKBI) di Kabupaten Lombok Tengah.

Kegiatan yang berlangsung pada Kamis, 20 Februari 2025 ini diadakan di Hotel De Balen Soultan, Praya, dan dihadiri oleh perwakilan dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Organisasi Penyandang Disabilitas (OPDIS), serta Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang memiliki perhatian terhadap isu inklusi sosial dalam pengurangan risiko bencana dan perubahan iklim.

FGD ini bertujuan untuk memperoleh baseline data terkait kondisi eksisting dan kebutuhan peningkatan kapasitas pemangku kepentingan dalam memperkuat isu GEDSI pada kebijakan PRKBI di tingkat kabupaten. Dalam kegiatan ini, hadir sebagai narasumber utama Ibu Baiq Yulfia Yanuartati Elsadewi, S.P., M.Rur. Sys.Man., Ph.D., yang memaparkan strategi penerapan GEDSI dalam kebijakan daerah, tantangan yang dihadapi, serta solusi dalam meningkatkan kapasitas pemangku kepentingan guna mewujudkan kebijakan yang lebih inklusif dan responsif terhadap kelompok rentan.

Melalui diskusi yang berlangsung secara aktif dan partisipatif, para peserta berhasil mengidentifikasi berbagai tantangan sekaligus menyusun sejumlah rekomendasi strategis untuk memperkuat implementasi GEDSI dalam PRKBI di tingkat daerah. Beberapa langkah yang disepakati antara lain adalah perlunya pemetaan aktor-aktor kunci GEDSI, penguatan kapasitas kelembagaan, serta integrasi GEDSI ke dalam Rencana Aksi Daerah (RAD) PRKBI.

Komitmen bersama untuk mendorong kebijakan pembangunan yang inklusif, adil, dan berkelanjutan menjadi hasil penting dari diskusi ini, yang diharapkan mampu menghadirkan perubahan nyata bagi masyarakat Lombok Tengah, khususnya kelompok rentan yang selama ini belum mendapatkan akses dan perhatian yang memadai dalam proses perencanaan pembangunan.

Bagikan Tulisan ini:

Berikan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Lihat Artikel lainnya

Berlangganan Berita Kami

Jangan lewatkan Update Kegiatan-kegiatan terbaru dari Kami

Having Computer issues?

Get Free Diagnostic and Estimate From Computer Specialist!