Kolaborasi Pentahelix dalam Membangun Ketangguhan Masyarakat di KEK Mandalika

Kolaborasi Pentahelix dalam Membangun Ketangguhan Masyarakat di KEK Mandalika

Gelaran MotoGP 2021 di Sirkuit Mandalika sudah di depan mata. PT Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) selaku BUMN yang mengelola Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika terus melakukan berbagai persiapan dan pembangunan Sirkuit MotoGP di areal KEK Mandalika. Dari sisi perencanaannya, pembangunan Sirkuit Mandalika ini ditargetkan selesai pada pertengahan 2021.

Lebih jauh, perhelatan MotoGP di Sirkuit Mandalika pada 2021 mendatang dipastikan akan mendatangkan banyak keuntungan bagi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) terutama dari sisi ekonomi dan lapangan pekerjaan. Diproyeksikan, kebutuhan tenaga kerja di KEK Mandalika mencapai 58.700 orang. Tentu, hal ini patut disambut baik di tengah ikhtiar NTB menghadapi masalah kemiskinan dan pengangguran terutama dalam situasi pandemi Covid-19 saat ini.

Di sisi lain, perhelatan MotoGP 2021 di Sirkuit Mandalika akan menyita perhatian dunia. Ribuan penonton akan tertuju pada event yang sangat bergengsi ini. Bahkan, kamera negara-negara di dunia dipastikan akan menyorot NTB.

Meskipun demikian, persiapan perhelatan MotoGP di Sirkuit Mandalika 2021 tentu bukanlah sesuatu yang sederhana. Selain infrastruktur pendukung yang membutuhkan anggaran besar, aspek keamanan dan keselamatan masyarakat terhadap ancaman bencana di KEK Mandalika juga perlu mendapatkan perhatian yang serius. Karena bagaimanapun, dengan mengintegrasikan agenda pengurangan risiko bencana dalam konteks pembangunan merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan, termasuk di KEK Mandalika.

Namun, pertanyaannya adalah apakah upaya kesiapsiagaan dan mitigasi bencana sudah diintegrasikan dalam pembangunan dan pengembangan KEK Mandalika? Dengan risiko bencana yang sedemikian besar, bagaimana seharusnya pengetahuan dan pemahaman tentang bencana bagi masyarakat yang berada di lingkar KEK Mandalika dapat dikembangkan? Pertanyaan ini penting sebagai pijakan awal untuk mengenali sejauh mana tindakan dan kemampuan merespons masyarakat di lingkar KEK Mandalika ketika terjadi bencana.

KEK Mandalika, selain dikenal sebagai destinasi wisata, juga di satu sisi begitu rawan terhadap potensi ancaman bencana. Nyaris tak ada satupun wilayah di KEK Mandalika yang tidak rawan dari gangguan bencana. Wilayah itu di antaranya meliputi : Desa Kuta, Desa Mertak, Desa Sengkol, Desa Selong Belanak, dan Desa Prabu yang berada di kawasan inti dan kawasan penyangga di lingkar KEK Mandalika. Letaknya yang secara geografis berada di kawasan pesisir dan perbukitan telah menyebabkan desa-desa di kawasan lingkar KEK Mandalika berpotensi tinggi terhadap ancaman bencana, seperti : gempa bumi, tsunami, banjir, tanah longsor, kekeringan, dan angin kencang.

Bencana, baik alam maupun non-alam, dampaknya selalu meninggalkan jejak derita sosial ekonomi yang mendalam. Belajar dari kejadian bencana di masa lalu yang tak pernah berkesudahan, maka tak ada pilihan lain yang dapat dilakukan selain membangun ketangguhan desa-desa di lingkar KEK Mandalika untuk meminimalisir risiko bencana. Sebab, kerentanan dan ancaman bencana yang berada di lingkar KEK Mandalika merupakan fakta yang tak bisa dihindari. Dengan demikian, jika upaya pencegahan dan kesiapsiagaan dilakukan sejak awal, maka sesungguhnya risiko yang diakibatkan oleh bencana dapat dikelola dan dikurangi.

Oleh karena itu, kejadian bencana, sebenarnya harus menjadi pembelajaran untuk meningkatkan kesadaran publik (public awareness) tentang bencana. Strateginya, dengan mengembangkan dan memperkuat manajemen bencana (disaster management) adalah kunci utama dalam penanggulangan bencana, termasuk di desa-desa yang berada di lingkar KEK Mandalika.

Meski begitu, membangun ketangguhan masyarakat di lingkar KEK Mandalika melalui manajemen bencana tidak bisa dilakukan dalam jangka pendek, tetapi membutuhkan proses sosial yang panjang, terintegrasi, dan berkelanjutan. Rupanya, hal ini bukan pekerjaan yang ringan. Karenanya, sinergitas dan kolaborasi dengan membangun kemitraan Pentahelix perlu dilakukan untuk mencegah, menanggulangi, dan memberikan edukasi kebencanaan kepada masyarakat yang berada di lingkar KEK Mandalika.

Pentahelix dalam konteks kebencanaan, menekankan pada semangat gotong-royong antar elemen masyarakat meliputi : pemerintah, perguruan tinggi, swasta, masyarakat, dan media. Masing-masing elemen memberikan sumbangsihnya dalam penanggulangan bencana secara kolaboratif, dengan mengesampingkan perbedaaan-perbedaan untuk menghindari tumpang tindih tugas dan fungsi dalam konteks pengurangan risiko bencana.

Ego sektoral yang terjadi selama ini, harus diakui sering kali menjadi dinding penghalang dan penghambat keberhasilan untuk menciptakan masyarakat tangguh bencana. Dalam praktiknya, ternyata masih banyak ditemui instansi/lembaga berjalan secara sendiri-sendiri meski lokasi dan fokus kegiatannya sama. Akibatnya, indikator desa tangguh bencana yang dipakai standarnya tidak sama sehingga menyulitkan dalam membangun ketangguhan masyarakat. Sebenarnya, persoalan seperti ini salah satunya dapat diatasi dengan mempertegas dan menguatkan kembali strategi Pentahelix sebagai aksi kolaboratif dalam mainsteaming penanggulangan bencana.

Dalam konteks KEK Mandalika, langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengedukasi dan memberdayakan masyarakat dimana pemerintah adalah aktor utama yang melakukan transformasi pengetahuan kebencanaan. Pengalaman telah banyak membuktikan, dalam berbagai kejadian bencana, jatuhnya korban yang banyak boleh jadi bukan semata-mata karena faktor besarnya bencana yang terjadi, melainkan karena masih rendahnya kapasitas yang dimiliki masyarakat untuk mengevakuasi diri. Karenanya, sosialisasi, edukasi, dan kampanye perlu terus dilakukan sebagai bagian dari literasi bencana dengan melibatkan peran media untuk menumbuhkan kesadaran bahwa bencana sesungguhnya dapat diminimalisir dampaknya.

Berikutnya, NGO bersama dengan perguruan tinggi mempunyai peran untuk melakukan penelitian, advokasi, dan pemberdayaan masyarakat. Kedua aktor penting ini juga harus dilibatkan dalam merancang dan menyusun kebijakan publik berbasis kebencanaan, penyusunan rencana aksi, rencana kontijensi, penyusunan master plan penanggulangan bencana, dan pelatihan kebencanaan berbasis masyarakat. Selama ini, ketidaktersediaan dan ketidakjelasan dokumen Rencana Penanggulangan Bencana adalah persoalan pelik yang sering kali menyulitkan ketika proses penanggulangan bencana.

Selanjutnya yang tidak kalah pentingnya adalah pengembangan KEK Mandalika yang melibatkan banyak sektor swasta juga perlu didorong perannya untuk mendukung baik dari sisi pendanaan dan dukungan kegiatan yang berbasis pengurangan risiko bencana melalui Program Corporate Social Responsibility (CSR).

Selain itu, keterlibatan dan partisipasi aktif masyarakat di lingkar KEK Mandalika menjadi faktor penentu dalam membangun ketangguhan masyarakat dalam menghadapi bencana. Setelah dilatih, dibina, dan difasilitasi, mereka diharapkan dapat menjadi menjadi aktor utama penanggulangan bencana di desa. Bayangkan, bagaimana jadinya jika terjadi bencana di wilayah yang masyarakatnya rentan dan tidak memiliki kapasitas yang memadai untuk menghindari dampak bencana. Tentu, persoalannya menjadi tidak sederhana dan rumit.

Terakhir, untuk mendukung ketangguhan masyarakat di lingkar KEK Mandalika, perlu juga dilakukan Pemasangan Alat Sistem Peringatan Dini (Early Warning System) yang disesuaikan dengan karakter bencana dan kearifan lokal masyarakat setempat, Pembuatan Jalur Evakuasi, Penyediaan Tempat Evakuasi, dan Peningkatan Sarana Prasarana Kebencanaan lainnya. Singkatnya, untuk mewujudkan kesemuanya itu, masing-masing sektor memiliki peran dan kontribusi dalam menciptakan ketangguhan masyarakat dalam menghadapi bencana di lingkar KEK Mandalika.

Oleh : Hendra Puji Saputra

Staf KONSEPSI NTB

Bagikan Tulisan ini:

Berikan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Lihat Berita lainnya

Berlangganan Berita Kami

Jangan lewatkan Update Kegiatan-kegiatan terbaru dari Kami

Having Computer issues?

Get Free Diagnostic and Estimate From Computer Specialist!