Lombok Tengah, 23 April 2025 – Dalam upaya memperkuat tata kelola pembangunan daerah yang responsif terhadap perubahan iklim, KONSEPSI NTB bersama Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (BAPPERIDA) Lombok Tengah menyelenggarakan kegiatan Diseminasi Draf Dokumen Pembangunan Rendah Karbon dan Berketahanan Iklim (PRKBI) serta Dokumen Budget Tagging di Hotel Illira Penujak.
Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian Program Inclusive Tackling toward Ecosystem-based Resilience in Alerted Climate Threats (INTER-ACT) yang didukung oleh ForumCiv dan Islamic Relief Swedia. Program ini telah berjalan sejak Juli 2023 dan berfokus pada penguatan ketahanan iklim berbasis ekosistem, khususnya di dua desa percontohan: Desa Sukadana dan Desa Segala Anyar, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah.
Perencanaan Iklim yang Inklusif dan Berkelanjutan
Dokumen PRKBI dan Budget Tagging yang didiseminasikan dalam kegiatan ini disusun sebagai acuan strategis dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Lombok Tengah tahun 2025–2030. Tujuannya adalah agar pembangunan daerah dapat lebih adaptif terhadap risiko bencana iklim, terutama di sektor-sektor penghidupan utama seperti pertanian, air, kesehatan, energi, pesisir dan kelautan.
Kegiatan ini juga menjadi ruang kolaborasi lintas sektor yang menghadirkan 45 peserta dari berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD), organisasi masyarakat sipil (OMS), kelompok sadar iklim desa, serta tokoh masyarakat. Melalui sesi paparan draf dokumen oleh tenaga ahli, diskusi, dan perumusan rekomendasi, para peserta memberikan masukan kritis demi penyempurnaan dokumen kebijakan ini.
Mewujudkan Ruang Inklusif bagi Kelompok Rentan
Program INTER-ACT tidak hanya berfokus pada aspek teknis perencanaan iklim, tetapi juga pada prinsip inklusi sosial. KONSEPSI berkomitmen untuk memastikan bahwa kelompok-kelompok marjinal seperti perempuan dan petani miskin tanaman pangan dapat terlibat aktif dalam proses pengambilan keputusan terkait sumber daya dan kebijakan adaptasi perubahan iklim.
“Dokumen PRKBI dan Budget Tagging ini diharapkan menjadi rujukan utama dalam kebijakan daerah yang berpihak pada masyarakat rentan dan mampu meningkatkan ketahanan daerah terhadap perubahan iklim,” ungkap Direktur KONSEPSI, Dr. H. Moh. Taqiuddin dalam sambutannya.
Langkah Awal Menuju Daerah Tangguh Iklim
Dengan adanya dokumen rujukan ini, Kabupaten Lombok Tengah kini memiliki pijakan yang lebih kuat dalam merancang pembangunan yang rendah emisi dan adaptif terhadap perubahan iklim. KONSEPSI bersama para mitra berharap, hasil dari kegiatan ini tidak hanya menjadi dokumen formal semata, namun dapat diimplementasikan secara nyata dalam kebijakan dan program pembangunan daerah.
Kegiatan ini menjadi salah satu langkah awal yang penting menuju Lombok Tengah yang tangguh iklim, berkelanjutan, dan inklusif.
1 Comment
Great post! I really enjoyed reading this.