Sebanyak enam desa di Pulau Lombok difasilitasi KONSEPSI NTB atas dukungan Caritas Germany menyusun dokumen kesiapsiagaan mulai dari 15-31 Juli 2021. Enam desa itu terdiri dari: Desa Mertak dan Desa Sengkol (Lombok Tengah); Desa Pesanggrahan dan Desa Kembang Kerang Daya (Lombok Timur); Desa Pemenang Barat dan Desa Sambik Elen (Lombok Utara).
Dokumen kesiapsiagaan yang disusun keenam desa itu berupa: Sistem Peringatan Dini Inklusif, Rencana Evakuasi, dan Rencana Kontinjensi.
“Dokumen kesiapsiagaan darurat ini penting agar Pemerintah Desa memiliki acuan ketika terjadi bencana” Kata Hairul Anwar, Program Manager Desa Tangguh KONSEPSI.
Kegiatan yang diikuti sebanyak 30 orang di setiap desa ini diharapkan dapat mendorong keterlibatan masyarakat secara partisipatif sehingga mereka dapat mengidentifikasi, menganalisa, dan memunculkan fikiran kritis dalam menyusun dokumen kesiapsiagaan darurat untuk bencana prioritas.
Direktur KONSEPSI NTB, Dr. Moh. Taqiuddin yang hadir pada kesempatan itu menjelaskan pentingnya memahami siklus manajemen bencana yang meliputi: fase pra bencana, saat bencana, dan pasca bencana ketika menyusun dokumen kesiapsiagaan darurat. Ia juga menjelaskan keterkaitan ketiga dokumen ini ketika diimplementasikan di masyarakat.
“Rencana kontinjensi itu adalah bentuk dari kesiapsiagaan. Ketika ada tanda-tanda peringatan dini terjadi bencana, maka masyarakat harus bersiap-siap untuk mengevakuasi diri. Begitu juga rencana kontinjensi yang telah disusun harus segera diaktifkan”, ucapnya.
Written by : Hendra P. Saputra