Konsorsium untuk Studi dan Pengembangan Partisipasi (KONSEPSI) NTB dengan dukungan Caritas Germany mendorong pengembangan sumber penghidupan alternatif tangguh bencana di Desa Obel-Obel, Kecamatan Sambelia, Kabupaten Lombok Timur melalui kegiatan Pelatihan Teknik Budidaya Perikanan Air Tawar dan Udang Vaname Skala Rumah Tangga untuk Pengembangan Sumber Penghidupan Alternatif Tangguh Bencana. Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian dari Program Pengembangan Model Pengurangan Risiko Bencana (PRB) untuk Mewujudkan Mata Pencaharian Berkelanjutan. yang dilaksanakan oleh KONSEPSI NTB dengan dukungan Caritas Germany di 4 Kabupaten sepulau Lombok.
Kegiatan yang dilakukan selama dua hari mulai dari tanggal 27 Juli hingga 28 Juli 2020 ini diikuti oleh 30 perwakilan rumah tangga yang terdiri dari 15 orang kelompok budidaya perikanan dan 15 orang kelompok pengolahan hasil budidaya perikanan dengan proporsi gender 50% perempuan dan 50% laki-laki. Pengembangan sumber-sumber penghidupan alternatif tangguh bencana di Desa Obel – Obel ini diarahkan pada usaha ekonomi produktif khususnya pada komoditas budidaya perikanan ikan air tawar dan budidaya udang vaname. Kedua komoditi ini akan menjadi percontohan sumber penghidupan alternatif karena memiliki prospek nilai ekonomi yang berdampak pada meningkatnya kesejahteraan masyarakat.
Satrasip selaku Sekretaris Desa Obel-Obel dalam sambutannya menyatakan “Adanya program ini patut kita apresiasi bersama, khususnya kepada KONSEPSI NTB dengan Caritas Germany yang telah memilih Desa Obel-Obel sebagai pilot project dalam pelaksanaan program ini. Apalagi sebagai wilayah yang rawan bencana, tentu ketahanan ekonomi masyarakat pasca bencana sangatlah penting,” imbuhnya.
Selama proses kegiatan berlangsung, peserta diberikan pelatihan budidaya dan pengolahan hasil perikanan melalui metode diskusi partisipatif dan praktek langsung. Diharapkan penerima manfaat yang tergabung dalam kelompok-kelompok usaha produktif di Desa Obel – Obel ini dapat meningkat kapasitas dan keterampilannya untuk mengembangkan kapasitas kelembagaan dan manajemen usaha kelompoknya kedepan.
Gafanzar Husen, selaku pemateri dalam pelatihan ini mengatakan bahwa “Saat ini budidaya ikan tawar dan udang vaname cukup prospektif terutama dari segi pengembangan bisnisnya, karena kedua komoditi ini khususnya udang vaname cukup tahan terhadap penyakit sehingga lebih menguntungkan dibandingkan dengan jenis udang lainnya.” imbuhnya.
Oleh karena itu, pengembangan sumber penghidupan alternatif yang berorientasi pada usaha ekonomi produktif ini kedepannya diharapkan dapat menjadi model percontohan yang dapat direplikasi di desa-desa lain yang memiliki potensi serupa guna memperkuat ketahanan sosial ekonomi masyarakat yang tangguh bencana.
Written by : Hendra P. Saputra