Konsorsium untuk Studi dan Pengembangan Partisipasi Nusa Tenggara Barat (KONSEPSI NTB) dan Mitra Samya memfasilitasi Workshop Kajian Kerentanan dan Kapasitas Bencana Partisipatif yang adaptif Covid-19 di empat desa dampingan di Pulau Lombok. Empat desa itu terdiri dari: Desa Malaka dan Pemenang Barat di Lombok Utara; Desa Tumpak dan Desa Selong Belanak di Lombok Tengah. Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari di masing-masing desa dampingan ini dipandu langsung oleh Fasilitator dari KONSEPSI NTB dan Mitra Samya.
Kegiatan ini merupakan bagian Program SIAP SIAGA atas dukungan Pemerintah Australia melalui sebuah Kemitraan antara Pemerintah Australia dan Pemerintah Indonesia yang bertujuan untuk memperkuat penanggulangan bencana di NTB.
Mewakili salah satu lokasi program, Kepala Desa Malaka, Akmaludin Ichwan dalam sambutannya mengungkapkan ketersediaan dokumen profil risiko, kerentanan dan kapasitas kebencanaan sangat penting bagi desa mengingat sebagian besar masyarakat tinggal di kawasan pantai. “Dokumen ini nanti sangat membantu kami dalam menyusun kegiatan pengurangan risiko bencana desa,”tegasnya.
Selama proses kegiatan, sejumlah tenaga fasilitator membantu penggalian data dan informasi agar dapat diperoleh gambaran lengkap mengenai profil risiko, kerentanan, dan kapasitas masyarakat desa dalam menghadapi bencana yang adaptif Covid-19. Guna memudahkan untuk memperoleh informasi tersebut, fasilitator menggunakan alat bantu (tools) untuk penggalian data seperti: alur sejarah bencana desa, peta risiko bencana, kalender musim, analisis mata pencaharian, diagram ven, klasifikasi kesejahteraan, perubahan dan kecenderungan aset, dan relasi sosial pembagian kerja berdasarkan gender. Dari hasil ini selanjutnya menjadi acuan para pihak dalam menyusun Rencana Aksi Masyarakat (RAM) Pengurangan Risiko Bencana yang adaptif Covid-19.
Menariknya, selama proses penggalian data, kedua lembaga konsorsium melibatkan partisipasi keterwakilan semua unsur di tingkat desa, termasuk keterlibatan kelompok rentan seperti: perempuan dan disabilitas. Mereka diharapkan secara aktif terlibat dalam menyuarakan kebutuhan dan kepentingan diri mereka dalam konteks perencanaan penanggulangan bencana di desa.
Written : Hendra Puji S