Sebagai salah satu daerah yang memiliki risiko bencana yang tinggi, Kesiapan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Sembalun dalam menghadapi bencana menjadi suatu tantangan tersendiri. Ketahanan usaha terhadap bencana menjadi hal penting untuk diperhatikan demi mencegah adanya kerugian yang lebih besar.
Situasi yang dihadapi UMKM ini dapat berdampak domino ke segala lini kehidupan, sehingga pada akhirnya menganggu kualitas hidup masyarakat.
Menyikapi kondisi yang masih dihadapi saat ini, KONSEPSI NTB dan OXFAM bersama ANCP (Australian NGO Corporation) di Indonesia atas dukungan DFAT (Australian Goverment Departement of Foreign Affair and Trade) memfasilitasi penyusunan rencana keberlanjutan usaha (RKU) atauĀ business continuity planĀ (BCP) pada Rabu (28/09/2022).
Rencana Keberlanjutan Usaha (RKU) merupakan rencana tindakan guna menjawab segala permasalahan yang ditemukan pada kajian dampak bencana terhadap UMKM.
Dokumen RKU ini disusun dengan melihat berbagai skenario bencana yang ada. Sehingga dokumen yang sudah dihasilkan oleh Pelaku UMKM ini dapat dijadikan pegangan dalam menyiapkan usahanya saat terjadinya bencana.
Kegiatan ini penting sebagai salah satu upaya dalam membangun ketangguhan menghadapi bencana di Desa Sembalun Lawang dan Desa Sembalun Bumbung, khususnya bagi pelaku UMKM.
Sehingga pasca kegiatan ini, pelaku UMKM di dua desa yaitu Desa Sembalun Lawang dan Sembalun Bumbung memiliki dokumen yang menjadi pegangan dalam melanjutkan usahanya ditengah guncangan dan ketidakpastian.