Mataram, 2 November 2024 — KONSEPSI NTB bersama PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) menggelar diskusi persiapan pelaksanaan kegiatan kajian tata kelola perhutanan sosial yang berlangsung di Mataram. Diskusi ini menjadi langkah awal untuk menyusun kajian komprehensif terkait praktik pengelolaan hutan sosial di wilayah sekitar tambang, khususnya di zona penyangga pertambangan.
Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat sinergi antara sektor pertambangan dengan prinsip keberlanjutan lingkungan, melalui tata kelola hutan yang inklusif dan berbasis masyarakat. Dalam forum ini, para peserta mendiskusikan pendekatan kolaboratif yang mampu menjembatani kepentingan ekonomi dan pelestarian lingkungan, dengan tetap mengedepankan pemberdayaan masyarakat lokal sebagai aktor utama dalam pengelolaan sumber daya alam.
KONSEPSI menekankan pentingnya mengembangkan tata kelola hutan yang tidak hanya berfokus pada aspek ekologi, tetapi juga sosial dan ekonomi. Oleh karena itu, proses kajian ini akan dirancang untuk menghimpun data dan informasi dari berbagai pemangku kepentingan, termasuk kelompok tani hutan (KTH), pemerintah, serta pihak perusahaan. Tujuannya adalah menghasilkan rekomendasi yang berbasis pada praktik terbaik serta kondisi lokal di lapangan.
Selain membahas substansi kajian, kegiatan ini juga menjadi ajang konsolidasi awal antara tim pelaksana, peneliti, dan fasilitator. Diskusi berjalan dengan aktif, menyoroti berbagai tantangan di lapangan, mulai dari keterbatasan akses masyarakat terhadap kawasan hutan hingga perlunya harmonisasi kebijakan lintas sektor yang mempengaruhi pengelolaan hutan sosial.
Melalui proses ini, diharapkan lahir rekomendasi tata kelola hutan sosial yang dapat mendukung keberlanjutan lingkungan dan juga mendukung pencapaian target-target pembangunan sosial dan ekonomi masyarakat sekitar tambang. Kegiatan ini menjadi bukti komitmen bersama dalam membangun model pembangunan berkelanjutan yang tangguh dan responsif terhadap perubahan.