• Selamat Datang di Website

    Konsorsium Untuk Studi dan Pengembangan Partisipasi (KONSEPSI) NTB

    KONSEPSI NTB masuk dalam Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) Kategori Grade A berdasarkan Laporan Survey Data Base OMS tahun 2022 yang dilakukan oleh Kementerian PPN/ BAPPENAS RI

  • Community - Based Adaptation

    Rumah tangga pedesaan dan perkotaan yang rentan di lokasi yang ditargetkan mampu mempersiapkan, merespons dan beradaptasi terhadap berbagai bahaya bencana.

  • Disaster Risk Reduction

    Pengurangan risiko bencana dengan mendorong kebijakan yang memastikan bahwa upaya mitigasi dan adaptasi terhadap bencana secara mandiri dan memadai.

  • Climate Change Adaptation

    Aksi adaptasi terhadap dampak perubahan iklim dengan membangun basis data iklim untuk membangun strategi secara partisipatif dan mandiri.

“Menjadi Pusat Keunggulan Bagi Transformasi Sosial yang Berkeadilan”

Konsorsium untuk Studi dan Pengembangan Partisipasi (KONSEPSI) didirikan pada 21 April 2001 di Mataram Nusa Tenggara Barat. Para pendirinya berasal dari berbagai latar belakang dan profesi antara lain masyarakat pengelola kawasan hutan, akademisi, legislatif, pengusaha, praktisi, NGO, dan wartawan.

KONSEPSI Bekerja di Sektor:

  1. Ketahanan Pangan & Gizi
  2. Kebersihan Air & Sanitasi
  3. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
  4. Pertanian
  5. Kehutanan Sosial
  6. Kesehatan
  7. Tanggap Darurat & Pengurangan Resiko Bencana Berbasis Masyarakat

Konsorsium untuk Studi dan Pengembangan Partisipasi (KONSEPSI) didirikan pada 21 April 2001 di Mataram Nusa Tenggara Barat. Para pendirinya berasal dari berbagai latar belakang dan profesi antara lain masyarakat pengelola kawasan hutan, akademisi, legislatif, pengusaha, praktisi, NGO, dan wartawan. 

Meneruskan semangat dan misi dalam pembangunan masyarakat, memperkuat dan mengembangkan pengelolaan sumberdaya alam kawasan berbasis masyarakat

Blog Lembaga KONSEPSI menginformasikan Berita kegiatan Program, Penelitian, Survey, Monitoring dan Pelatihan serta berisi Artikel dan Cerita Perubahan dari Masyarakat Dampingan.

Lembaga KONSEPSI memiliki Personel yang terdiri dari Dewan Pengawas, Tim Ahli dan Tim Pelaksana.

Dr. Moh. Taqiuddin
Direktur
Abidin Tuarita
Wakil Direktur I
Zulfikri
Wakil Direktur II
Halimatussa'diah
Kepala Keuangan Lembaga
Maya Afsari Haq
Keuangan Program
Baiq Rini Wulandari
Keuangan Program
Fifi Luthfida
Keuangan Program
Eva Sujiati
Staf Program
Fitriah Kartini
Staf Program
Subhan
Staf Senior Program
Asrulliana
Kepala Kantor
Isnan Nursalim
Staf Lapangan

Lembaga KONSEPSI telah berpengalaman menjalankan berbagai Proyek Pemberdayaan Masyarakat dan Penelitian sejak tahun 2001.

VICRA

Program "Voice for Inclusiveness Climate Resilience Actions (VICRA)"

VICRA

VICRA (Voice for Inclusiveness Climate Resilience Actions)

Donor:

PATTIRO yang didukung oleh Pemerintah Belanda melalui Kementerian Luar Negeri Belanda.

Periode Program:

November 2021-April 2024

Lokasi Program:

Kabupaten Lombok Timur

Tujuan Program :

Menciptakan ruang masyarakat bagi petani yang rentan dan memungkinkan mereka untuk berpartisipasi dan mengadvokasi posisi mereka dalam aksi ketahanan iklim.

Output Utama Program :

  1. Isu kerentanan iklim dan kebijakan-kebijakan terkait itu dijabarkan dan dipahami oleh pemerintah, kelompok petani rentan, CSO, CBO, media, dan sektor swasta di tingkat provinsi, kabupaten, dan desa.
  2. Mekanisme akuntabilitas aksi berketahananiklim terbentuk pada tingkat provinsi, kabupaten, dan desa.
  3. Pemerintah berkomitmen untuk memberi pelayanan publik terkait berketahanan iklim dijalankan di tingkat provinsi, kabupaten, dan desa.

FOMAPRO

Fostering Multistakeholder Alliance for Pro Poor and Gender Sensitive Low carbon Development and Climate Resilience

PRB-Caritas Germany

Fostering Multistakeholder Alliance for Pro Poor and Gender Sensitive Low carbon Development and Climate Resilience

Donor:

Islamic Relief Canada

Mitra Program:

Yayasan Relief Islami Indonesia (YRII), Dinas LHK

Periode Program:

Mei 2022–April 2024

Lokasi Program:

Nusa Tenggara Barat (Desa Tegal Maja Kecamatan Tanjung Kab. Lombok Utara)

Dampak:

Masyarakat miskin khususnya di Provinsi NTB akan mempunyai kehidupan yang lebih baik, lingkungan yang lebih sehat, perlindungan social yang inklusi terhadap dampak perubahan iklim melalui Program NTB Hijau dan Zero waste yang terkoordinasi, efektif dan pro miskin.

Outcome:

  • Masyarakat miskin dengan minimum 30% kelompok perempuan di wilayah dampingan yang terdampak perubahan iklim akan meningkat pendapatannya, terkurangi paparan dari bahaya perubahan iklim, berkurang kekerasan berbasis gender
  • Program dan Kebijakan Pembangunan Rendah Karbon dan Ketahanan iklim yang pro masyarakat miskin dan sensitive gender di Provinsi NTB berjalan secara efektif untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, perlindungan social yang inklusid dan lingkungan yang terjaga.

Output I :

  • 300.000 pohon ditanam dan tumbuh di hutan tandus dan lahan kritis
  • 150 rumah tangga miskin mendapatkan Pelatihan mitigasi dan adaptasi perubahan iklim
  • 150 rumah tangga miskin menerima bantuan microfinance untuk menjalankan agrobisnis
  • 150 rumah tangga miskin menerima Pelatihan dan praktek ekonomi sirkular dari sector sampah
  • 150 rumah tangga menerima bantuan microfinance utnuk menjalankan sirkular ekonomi dari sampah
  • Sosial enterprise berbasis gender berdiri secara legal dan resmi beroperasi

Output II:

  • Kelompok kerja perubahan iklim untuk pembangunan rendah karbon dan Ketahanan iklim yang Inklusif resmi terbentuk dan berfungsi
  • Staff Pemerintah daerah dan OMS mendapatkan pemahaman tentang Pembangunan rendah karbon dan Ketahanan iklim yang Inklusif

Inclick-MNet

Inclusiveness Climate Knowledge Management Network (Inclick-MNet)

Inclick-MNet

Inclusiveness Climate Knowledge Management Network (Inclick-MNet)

Durasi:

Dua puluh empat (24) bulan dari 1 Juli 2022 hingga 30 Juni 2024

Donors:

WWF Belanda melalui South South North (SSN), South Africa sebagai anggota Alliance dari program Voices for Just Climate Action (VCA)

Mitra:

TRANSFORM NTB, YPPS Flores Timur, Bengkel APPEK Kupang, LP2M Sumatera Barat, dan YKWS Lampung

Lokasi:

DKI Jakarta, Nusa Tenggara Timur, and Papua

Tujuan:

Tujuan keseluruhannya adalah untuk mendorong perubahan dalam kebijakan terkait iklim dan tindakan pengemban tugas (pemerintah daerah dan sektor publik) yang memastikan suara masyarakat sipil dan kelompok yang kurang terwakili untuk mengklaim hak mereka dengan menciptakan ruang sipil yang terbuka dan berpengetahuan dengan harapan hasil. adalah:

1) Memperkuat kapasitas masyarakat sipil dalam advokasi berbasis bukti dan menjadi perantara pengetahuan produksi bersama;

2) Ketersediaan ruang sipil online oleh kemitraan multi-stakeholder;

3) Mengembangkan dan memelihara manajemen pengetahuan dan skema perantara; dan

4) Merumuskan kebijakan, tindakan, dan kesadaran publik terkait keadilan iklim.

 

INTER-ACT

Inclusive Tackling toward Ecosytem-based Resilience in Alerted Climate Threats (INTER-Act)

INTER-Act

Inclusive Tackling toward Ecosytem-based Resilience in Alerted Climate Threats (INTER-ACT)

Durasi:

3 Tahun mulai dari 1 Agustus (2023 - 2026)

Donors:

KONSEPSI bekerjasama dengan Islamic Relief Swedia atas dukungan pendanaan dari ForumCiv

Lokasi:

Desa Segala Anyar dan Sukadana di Kabupaten Lombok Tengah, Prov. Nusa Tenggara Barat

Tujuan:

Tujuan umum dari proyek INTER-ACT adalah memperkuat ketahanan lokal berbasis ekosistem yang inklusif terhadap dampak negatif perubahan iklim dengan menyediakan 'ruang' bagi kelompok-kelompok marjinal (terutama perempuan dan petani tanaman pangan miskin) untuk menuntut hak-hak mereka dalam mengakses sumber daya yang berkaitan dengan adaptasi iklim serta terlibat aktif dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan sektor pertanian di berbagai tingkatan (rumah tangga, komunitas, dan pemerintah daerah).

Sedangkan hasil yang diharapkan pada akhir proyek adalah hak-hak petani kecil, baik laki-laki maupun perempuan, serta kelompok-kelompok yang terpinggirkan, dipenuhi melalui jalur pembangunan ketahanan lokal yang inklusif untuk mengantisipasi, beradaptasi, mengatasi, dan pulih dari dampak negatif perubahan iklim terhadap mata pencaharian mereka yang berkelanjutan.

Untuk mencapai kerangka hasil tersebut, KONSEPSI merancang strategi implementasi Proyek INTER-ACT melalui sejumlah sub tujuan yang memungkinkan keterlibatan mitra proyek di berbagai level dapat membangun sinergi, komunikasi dan kolaborasi, yakni:

❖ Sub-tujuan 1: Meningkatkan kesadaran, meningkatkan kapasitas, dan mengorganisir aksi petani tanaman pangan miskin, baik laki-laki maupun perempuan, untuk menuntut hak mereka dalam mengakses sumber daya terkait adaptasi iklim dan terlibat dalam perencanaan, advokasi, dan pelaksanaan aksi iklim berkelanjutan di berbagai tingkatan (rumah tangga, komunitas, pemerintah desa, dan pemerintah kabupaten);

❖ Sub-tujuan 2: Meningkatkan kapasitas (pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan) para pengemban
tugas (pemimpin adat, pemerintah desa, pemerintah kabupaten) dan mendorong praktik pelembagaan sistem keadilan iklim yang berfokus pada mekanisme ketahanan lokal yang inklusif dalam tindakan atau kebijakan mereka;

❖ Sub-tujuan 3: Merumuskan dan mengimplementasikan kebijakan lokal berbasis bukti tentang adaptasi dan ketahanan iklim yang inklusif baik di tingkat masyarakat maupun pemerintah yang menjamin pemenuhan hak-hak petani tanaman pangan miskin yang setara bagi laki-laki dan perempuan.

Untuk mencapai hasil dan tujuan tersebut, KONSEPSI akan fokus membangun pembelajaran dan praktik baik di dua desa (Desa Segala Anyar dan Desa Sukadana) di Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi NTB, yang secara paralel akan mengembangkan strategi internalisasi ke dalam proses kebijakan danpengambilan
keputusan baik di level kabupaten maupun provinsi.

I CAN-Act

Improvment Community Anticipatory Action (I CAN ACT)

I CAN-Act

Improvment Community Anticipatory Action (I CAN ACT)

Durasi:

Agustus 2023 – Juni 2024

Donors:

Oxfam Australia, ANCP (Australian NGO Corporation) and Oxfam di Indonesia

Lokasi:

Kabupaten Lombok Timur, yakni di 3 desa yang berada di Kecamatan Sambelia, diantaranya Desa Dara Kunci, Desa Belanting dan Desa Obel-Obel.

Tujuan & Manfaat:

Memberikan dukungan yang tepat sasaran secara langsung sebelum bencana terjadi. Tindakan antisipatif untuk mengurangi risiko kerugian dan kerusakan, khususnya mencegah hilangnya nyawa dan mata pencaharian masyarakat yang terkena dampak bencana.

Aksi Kunci:

  1. Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Komunitas
  2. Tindakan Antisipatif
  3. Kelompok Rentan
  4. Cash Transfer Program (CTP)
  5. Safeguarding
  6. Complaint & Feedback Mechanism (CFM)

Ringkasan Program:

Proyek Improvement Community Anticipatory Action yang disingkat I CAN ACT. Merupakan proyek yang didukung oleh Oxfam Australia Bersama dengan Australian NGO Cooperation Program (ANCP) melalui Oxfam di Indonesia. Proyek ini bertujuan untuk mendukung masyarakat sasaran program untuk mengurangi risiko kerugian dan kerusakan akibat bencana banjir dengan melakukan kegiatan kesiapsiagaan dan antisipasi sebelum banjir yang diperkirakan terjadi datang ditempat tinggal mereka.

Dalam proyek ini KONSEPSI bersama stakeholder pengurangan risiko bencana yang terdapat dilokasi proyek akan menggunakan pendekatan prakiraan cuaca, forecase-based financing dan cash transfer program (Multy Purpose-CTP) untuk mendukung warga dalam melakukan tindakan antisipasinya. Prakiraan cuaca akan digunakan untuk mengembangkan dan menyepakati indikator pemicu (trigger indicator) dan ambang batas (threshold) untuk memutuskan Dana CTP dapat dicairkan atau tidak kepada Calon Penerima Manfaat yang sudah diseleksi dan selanjutnya dana CTP tersebut akan digunakan masyarakat untuk menjalankan rencana Tindakan antisipasinya.

 

KONEKSI

Program Knowledge Partnership Platform Australia - Indonesia

Lembaga KONSEPSI telah bekerjasama dengan berbagai pihak baik Pemerintah, Swasta, NGO Lokal, dan Internasional.