Dalam situasi pandemi Covid-19 yang sedang terjadi saat ini, sebagian besar kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat harus beradaptasi dan dilakukan secara digital. Pembatasan kontak sosial telah meningkatkan penggunaan platform digital. Dampak dari Covid-19 dalam segi penjualan telah menyebabkan terjadinya penurunan dengan cepat terutama pada produk-produk sektor pertanian dan sektor perikanan. Hal Ini salah satunya disebabkan oleh peluang untuk melakukan pasokan pasar ditutup sementara. Karena itu, penguatan platform digital diperlukan untuk membantu komunitas petani dan pembudidaya ikan dalam menjangkau pembeli yang lebih luas.
Dilatarbelakangi hal tersebut, Konsorsium untuk Studi dan Pengembangan Partisipasi (KONSEPSI) NTB dengan dukungan Islamic Relief melalui Program Climate Change Adaptation melaksanakan kegiatan “Pengenalan dan Pelatihan Digital Marketing Sebagai Salah Satu Strategi Pemasaran Produk Komunitas Untuk Adaptasi Perubahan Iklim Berbasis Gender Dalam Situasi New Normal”. Penggunaan e-marketing dalam menjual produk harus dilakukan oleh petani di era digital ini. Pelatihan bertujuan untuk memberikan pengetahuan tentang strategi penjualan produk digital serta bagaimana masyarakat tetap mampu bekerja dalam situasi New Normal untuk meningkatkan pengetahuan tentang kesadaran kesehatan dalam kehidupan. Hadir sebagai narasumber pakar pemasaran digital serta para stakeholder terkait di tingkat kabupaten dan propinsi.
Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan selama tiga hari mulai 9 hingga 11 Juli 2020, yang ditujukan bagi tiga komunitas yang tergabung didalam komunitas HIMASPI (Himpunan Masyarakat Siaga Perubahan Iklim) yaitu petani tadah hujan di Desa Pandan Wangi, petambak garam di Desa Pemongkong dan pembudidaya lobster di Desa Paremas di Kecamatan Jerowaru Lombok Timur. Jumlah peserta pelatihan ini sebanyak 180 orang, yang merupakan perwakilan HIMASPI dari tiga komunitas masing – masing 60 orang yang dilatih yang tersebar di tiga Desa di Kecamatan Jerowaru Kabupaten Lombok Timur dengan tetap menggunakan protokol kesehatan.
Menurut Kepala Dinas Perdagangan Provinsi NTB – Drs. H. Fathurrahman, M.Si, untuk meningkatkan kembali kegiatan usaha IKM dan UKM di Provinsi NTB di tengah pandemi covid, pemerintah daerah mulai mendorong dan menggalakkan digital marketing untuk memacu kembali produktivitas perdagangan yang sempat lesu akibat pembatasan kegiatan karena pandemi covid 19. Di era New normal ini tentunya membuat masyarakat mulai beradaptasi untuk tetap menerapkan protap yang sesuai dengan anjuran pemerintah sehingga digital marketing sangat dibutuhkan dalam masa sekarang ini. Oleh sebab itu memasarkan produk dengan platform yang ada sehingga ini tentunya akan lebih mudah karena dapat dilakukan hanya dengan elektronik yang dekat dengan kehidupan masyarakat sehari – hari yakni handphone/smartphone.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa kedepannya pemerintah daerah juga sedang mengembangkan aplikasi yang disebut Lapak Desa (Lades) dimana semua UKM dan IKM bisa bertemu dan berinteraksi langsung dengan calon pembeli dan pelanggan dengan menyajikan potensi produk dari setiap desa sehingga konsumen mempunyai berbagai pilihan produk serta metode dalam melakukan transaksi jual beli.
Sementara itu Zulfikri selaku Project Manager Climate Change Adaptation berharap melalui pelatihan ini masyarakat khususnya komunitas petani, pembudidaya lobster dan petambak garam yang tergabung didalam HIMASPI diharapkan mampu untuk mempromosikan produknya semenarik mungkin, menentukan media pemasaran yang efektif secara online serta mampu membangun kepercayaan dunia usaha dengan interaksi pemasaran online dalam situasi Pandemi Covid-19 ini.
Written by Jati Resik DJ.