Sembalun (02/04/2021). Pandemi covid-19 sebagai salah satu kejadian yang keberadaannya berada di lingkungan eksternal (external environment) relatif tidak terkontrol (uncontrollable) atau diluar kendali perusahaan. Dampak langsung yang berpengaruh pada entitas bisnis berkaitan dengan aktivitas bisnis secara konvensional dalam bidang pemasaran, keuangan, sumber daya manusia dan operasional. Sebagian perusahaan yang memperhatikan trend pasar dan inovasi produk berupaya menyesuaikan dengan aplikasi online. Dampak pandemi covid19 dirasakan langsung oleh keberlangsungan bisnis Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dalam penurunan produktivitasnya, khususnya bagi pelaku UMKM yang terdapat di wilayah intervensi program ICDRC di Lombok Timur, yakni di Desa Sembalun Lawang dan Sembalun Bumbung.
Berbagai ancaman bencana yang terdapat di desa sebagai wilayah intervensi menjadi catatan penting dalam membangun ketangguhan dan keberlanjutan penghidupan masyarakat. Khususnya di Desa Sembalun Bumbung dan Sembalun Lawang yang mayoritas masyarakatnya memiliki mata pencaharian utama di sektor pertanian maka perlu meningkatkan kapasitas adaptasi maupun transformasinya. Sehingga lebih siap dalam menghadapi ancaman dan bencana yang terjadi. Pada sektor pertanian sendiri terdapat kelompok wanita tani (KWT) yang harus didukung penguatan kapasitas ketahanan dalam menghadapi ancaman bencana, khususnya diakibatkan oleh perubahan iklim yang berdampak langsung terhadap aktivitas pertanian masyarakat.
Di sisi lain, sebagai upaya pengembangan sektor pertanian masyarakat Sembalun Bumbung dan Sembalun Lawang juga melakukan kegiatan produksi olahan pangan hasil pertanian. Hal tersebut memunculkan berbagai jenis pelaku UMKM dalam rangka meningkatkan ketahanan penghidupan masyarakat. UMKM menjadi salah satu sektor yang sangat potensial untuk memberikan nilai tambah dan manfaat peningkatan nilai ekonomi masyarakat Sembalun Bumbung dan Sembalun Lawang terutama dengan status Sembalun sebagai wilayah prioritas pengembangan pariwisata. Maka dalam rangka peningkatan keberlangsungan dan keberlanjutan usaha masyarakat pelaku UMKM, KONSEPSI NTB dan OXFAM bersama ANCP (Australian NGO Corporation) di Indonesia atas dukungan DFAT (Australian Goverment Departement of Foreign Affair and Trade) memfasilitasi kegiatan Penguatan Kelompok Wanita Tani (KWT) & Pelaku UMKM Melalui Bimbingan Teknis Izin Usaha Industri dan Produk Industri Rumah Tangga (P-IRT).
Harapannya melalui bimbingan teknis ini, adanya peningkatan kapasitas pelaku UMKM dan kelompok wanita tani (KWT) kaitan dalam membangun ketangguhan penghidupan masyarakat yang berkelanjutan melalui proses pentingnya perizinan usaha atau produk olahan pangan. Pada kegiatan ini melibatkan 30 pelaku UMKM di Desa Sembalun Lawang dan Sembalun Bumbung. Rencana tindak lanjut dari kegiatan ini adalah para pelaku UMKM akan difasilitasi untuk dapat memiliki sertifikat penyuluhan keamanan.