KONSEPSI NTB bekerjasama dengan Islamic Relief Swedia atas dukungan pendanaan dari ForumCiv melalui proyek Ketahanan Lokal Berbasis Ekosistem yang Inklusif Dalam Menghadapi Ancaman Iklim memfasilitasi kegiatan Penyusunan Kajian Risiko Iklim Desa (Penilaian Kerentanan & Kapasitas Partisipatif) di Desa Segala Anyar dan Desa Sukadana Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah.
Kegiatan yang berlangsung pada 9 s/d 13 September 2023 Dihadiri oleh peserta yang merupakan representasi sejumlah unsur dalam masyarakat dari dua Desa tersebut, meliputi : perangkat desa, BPD, Puskesmas, Kepala Dusun, perwakilan perempuan, perwakilan penyandang disabilitas, perwakilan pemuda, BUMDes, Tenaga Pendamping Desa, tokoh masyarakat/agama/adat, kelompok usaha tani wanita, kelompok usaha tani & ternak, kader kesehatan desa, kelompok sadar pariwisata.
Hairul Anwar selaku Program Manager INTER-act, menjelaskan PCVA merupakan metode Analisis Kerentanan dan Kapasitas, khusus dalam hal ini disebut sebagai Kajian Risiko Iklim dan sering digunakan dalam pemberdayaan masyarakat, tentunya sebagai pendekatan yang partisipatif dengan menekankan pada pengetahuan lokal masyarakat untuk membuat penilaian, analisis, serta merencanakan sendiri apa yang mereka butuhkan masyarakat di Desa, dengan maksud melakukan penggalian kondisi awal, untuk mengenal lebih dalam semua tentang desa yakni tentang sosial, ekonomi, prempuan, laki-laki, mata pencaharian, adat istiadatnya, serta kelembagaanya,ā€¯ujarnya.
Ia juga menambahkan, metode partisipatif ini didasarkan pada pemahaman bahwa partisipasi tulus anggota masyarakat dalam memberikan saran, pengalaman, keluhkesah, apapun yang menjadi pengalaman hidup masyarakat selama hidup di desa itu sangat penting disampaikan, sehingga dalam perencanaan program akan melahirkan analisis lokal yang akurat, rasa tanggung jawab yang lebih besar terhadap isu perubahan iklim yang semakin nyata dirasakan.
Harapannya dari kegiatan ini dua desa lokasi proyek memiliki perencanaan aksi ketahanan dalam menghadapi dampak perubahan iklim termasuk cara desa merespon dampak perubahan iklim yang dilihat berdasarkan elemen lingkungan, ekonomi, sosial, kelembagaan dimana Ketersediaan informasi kerentanan, analisis bencana iklim dapat digunakan menjadi fondasi bagi para pihak dalam mengeskalasi kebutuhan peningkatan kapasitas desa terhadap bahaya perubahan iklim.