Konsorsium untuk Studi dan Pengembangan Partisipasi Nusa Tenggara Barat (KONSEPSI NTB) melalui Program SIAP SIAGA Kemitraan Pemerintah Australia dan Pemerintah Indonesia memfasilitasi para pemangku kepentingan di tingkat desa untuk melaksanakan Musyawarah Desa (Musdes) penjabaran program dan kegiatan rencana aksi pengurangan risiko bencana dalam rangka mendukung kolaborasi ketangguhan bencana antardesa di Kawasan Tramena Kecamatan Pemenang. Kegiatan ini dilaksanakan di 5 desa Kecamatan Pemenang yang berlangsung sejak tanggal 14 – 26 September 2024. Lima desa tersebut terdiri dari: Desa Malaka, Desa Menggala, Desa Pemenang Barat, Desa Pemenang Timur, dan Desa Gili Indah.
Ketua BPD Malaka, Ma’ad Adnan pada saat memberikan sambutan menjelaskan bahwa 5 desa di Kawasan Tramena telah menyusun rencana aksi yang berfokus pada 3 isu strategis yakni: pengelolaan sampah, kekeringan dan krisis air bersih, dan penyediaan ruang evakuasi bersama untuk ancaman gempa bumi. Ketiga isu dalam rencana aksi tersebut kemudian dibahas di masing-masing desa untuk mendapatkan masukan dan saran dari para pemangku kepentingan di desa.
“Tujuan Musdes ini untuk menyerap segala usulan, masukan, dan saran dari bapak ibu yang hadir di Musdes ini terkait 3 isu rencana aksi yang sudah disusun oleh 5 desa di Kawasan Tramena. Harapannya, rencana aksi ini nanti dapat kita kawal sama-sama untuk masuk ke dalam perencanaan pembangunan desa tahun 2025,” ujar Ma’ad saat memberikan sambutan.
Sementara itu, dalam acara Musdes yang terpisah, Kepala Desa Menggala, Lalu Sapta menegaskan pentingnya konsep kerjasama antardesa karena kejadian bencana saling memberi dampak antara satu desa dengan desa yang lain.
“Sebagai desa yang berada di kawasan hulu, ketika musim penghujan tiba, sampah-sampah yang ada di Desa Menggala mengalir terbawa arus sungai dan berdampak ke desa-desa hilir seperti: Pemenang Barat dan Gili Indah. Begitu juga saat gempa 2018, banyak warga Gili yang mengungsi ke desa kami. Karena itu, rencana aksi ini perlu kita sepakati sehingga kita punya strategi mengatasi bencana ini secara bersama-sama,” kata Lalu Sapta.
Adapun hasil yang telah dicapai dalam pelaksanaan Musdes ini antara lain: 1). Telah terhimpunnya gagasan, usulan, dan aspirasi dari seluruh pemangku kepentingan tingkat desa mengenai detail program/kegiatan prioritas yang berfokus pada isu: pengelolaan sampah, kekeringan dan krisis air bersih, serta penyediaan ruang evakuasi bersama untuk ancaman gempa bumi; 2). Adanya berita acara pengintegrasian detail program/kegiatan PRB antardesa ke dalam RPJMDes perubahan dan RKPDes tahun anggaran 2025; dan 3). Adanya delegasi masing-masing desa untuk mengikuti Musyawarah Antar Desa (MAD) tingkat kecamatan untuk memformalkan model kerjasama antardesa di Kawasan Tramena Kecamatan Pemenang, Lombok Utara.