Para nelayan Obel – Obel belajar untuk fokus dalam menggali potensi dan perencanaan usaha serta pengelolaan kerjasama antara anggota kelompok.
Sebanyak 30 orang perwakilan rumah tangga nelayan Desa Obel-Obel, Kecamatan Sambelia, Lombok Timur mengikuti pelatihan Manajemen Usaha Kelompok yang difasilitasi Konsorsium untuk Studi dan Pengembangan Partisipasi (KONSEPSI) atas dukungan Caritas Germany melalui Program Pengurangan Resiko Bencana Berbasis Komunitas untuk Mewujudkan Mata Pencaharian Berkelanjutan pada Sabtu 29 Agustus 2020. Dari jumlah tersebut 15 orang tergabung dalam kelompok budidaya perikanan dan sisanya merupakan anggota kelompok pengolahan produk perikanan.
Menurut penjelasan Hairul Anwar, Manager Program Desa Tangguh KONSEPSI, selain mereka terampil dalam melakukan kegiatan budidaya dan pengolahan, para nelayan dituntut untuk mampu mengatur usaha dan mengelola kerjasama antar anggota kelompok. “Kita perkenalkan kepada mereka, teknik perencanaan usaha skala sederhana, tata tertib dalam pencatatan usaha dan membuat kesepakatan bersama agar tidak muncul persaingan usaha antar anggota bila usaha mereka kelak berkembang,”tegas Hairul.
Lebih jauh Hairul memaparkan kemampuan manajemen usaha kelompok nelayan merupakan prasyarat keberlanjutan usaha para nelayan mengingat Desa Obel-Obel memiliki potensi perikanan laut sebagai bahan baku produk olahan terutama ikan tongkol cukup berlimpah bila musim tiba. Sedangkan budidaya udang vaname dengan menggunakan kolam terpal ditargetkan akan menjadi alternatif budidaya yang juga potensial untuk mereka kembangkan karena teknik dan biaya produksi cukup rendah bila dikerjakan secara bersama-sama.
Diakui oleh Abdul Rahman, Pejabat Kepala Desa Obel-Obel, budidaya udang dan pengolahan produk perikanan merupakan hal baru bagi para nelayan di desanya. “Khusus untuk budidaya udang Vaname di kolam terpal ini mungkin juga pertama kali ada di Kecamatan Sambelia,”katanya. Dia pun berharap, para nelayan yang tergabung dalam kelompok gencar membangun jaringan pemasaran dan promosi agar potensi perikanan desa Obel – Obel bisa dikenal luas hingga keluar desa.
Terkait dengan masalah pendanaan untuk mendorong perkembangan usaha kelompok, Abdul Rahman, menjanjikan pembinaan dari desa serta kerjasama dengan Badan Usaha Milik Desa agar rencana usaha dapat berlangsung berkelanjutan.