Lombok Timur– Di tengah ancaman bencana banjir yang kerap melanda Kabupaten Lombok Timur, masyarakat di tiga desa di Kecamatan Sambelia mendapatkan bantuan yang sangat dibutuhkan. KONSEPSI bekerja sama dengan OXFAM Indonesia dan ANCP (Australian NGO Cooperation Program) dengan dukungan dari Australian Government Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT) sukses melaksanakan Program Bantuan Tunai atau Cash Transfer Program (CTP) untuk mendukung Aksi Merespons Peringatan Dini (AMPD) dan Aksi Antisipasi terhadap bencana. Sebanyak 780 Kepala Keluarga (KK) dari tiga desa yakni Desa Dara Kunci, Desa Belanting, dan Desa Obel-Obel menerima bantuan tunai yang akan memperkuat ketahanan mereka menghadapi risiko bencana.
Program CTP ini merupakan bagian dari inisiatif yang lebih besar, yakni Program Improvement Community Anticipatory Action (ICAN-ACT) Phase II, yang bertujuan meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dan mengurangi dampak bencana banjir berbasis prakiraan cuaca. Dengan adanya bantuan tunai ini, masyarakat dapat memenuhi kebutuhan mendesak mereka secara mandiri, sekaligus berkontribusi dalam menggerakkan ekonomi lokal.
Distribusi bantuan tunai dilakukan di tiga desa yang memiliki potensi risiko banjir yang tinggi. Desa Dara Kunci menerima bantuan untuk 263 KK, Desa Belanting 253 KK, dan Desa Obel-Obel 264 KK. Bantuan ini datang pada saat yang tepat, mengingat musim hujan yang telah tiba, membawa ancaman banjir yang dapat merusak lahan pertanian dan mempengaruhi mata pencaharian masyarakat, terutama nelayan dan petani.
Salihin, salah satu penerima manfaat dari Desa Dara Kunci, mengungkapkan rasa syukurnya atas bantuan sebesar Rp 400.000 yang diterimanya. “Bantuan ini sangat berarti untuk saya, karena rumah saya berada di samping sungai dan hanya ada tanggul dari tumpukan pasir yang mudah bocor. Dengan bantuan ini, saya bisa membuat tanggul dari karung pakan udang untuk mencegah banjir masuk ke rumah,” ujar Salihin dengan penuh rasa terima kasih.
Kades Belanting, Sukradi, juga mengungkapkan apresiasi tinggi atas program CTP yang diterima oleh warganya. “Alhamdulillah, dengan adanya bantuan ini, masyarakat kami, terutama nelayan yang tidak bisa melaut dan petani jagung yang gagal panen, dapat memenuhi kebutuhan pokok mereka. Program ini sangat membantu kami selama musim hujan dan angin,” kata Sukradi.
Dengan bantuan tunai yang disalurkan, masyarakat di Belanting dapat mengatasi kesulitan ekonomi yang disebabkan oleh cuaca ekstrem, sekaligus menyiapkan diri untuk menghadapi kemungkinan bencana yang lebih besar. Para nelayan dan petani yang terdampak dapat menggunakan bantuan untuk membeli kebutuhan sehari-hari dan memperbaiki sarana usaha mereka.
Program Bantuan Tunai ini tidak hanya memberikan dukungan finansial, tetapi juga memberdayakan masyarakat untuk bertindak sesuai dengan kebutuhan mereka. Dalam menghadapi risiko banjir, bantuan ini membuka peluang bagi masyarakat untuk mengatasi kesulitan mereka secara mandiri, meningkatkan ketahanan mereka, dan mendukung perekonomian lokal.
Program CTP ini menjadi contoh keberhasilan dalam merespons bencana dengan pendekatan berbasis prakiraan dan pemberdayaan masyarakat. Dengan terus berfokus pada ketahanan masyarakat dan mitigasi bencana, diharapkan program ini dapat berlanjut dan memberikan manfaat bagi masyarakat yang rentan terhadap bencana hidrometeorologi, khususnya banjir.
Dengan kerjasama antara KONSEPSI, OXFAM, dan pihak-pihak terkait, diharapkan lebih banyak program serupa dapat dilaksanakan untuk memperkuat kesiapsiagaan dan ketahanan masyarakat di daerah-daerah rawan bencana lainnya.
