Rentannya masyarakat terhadap bencana telah memberikan pelajaran penting. Hal tersebut mengingat bahwa kejadian bencana selama ini telah menimbulkan dampak destruktif terhadap multi-aspek kehidupan masyarakat. Besarnya dampak yang terjadi akibat bencana salah satunya dapat terjadi karena masih rendahnya kognisi (pengetahuan) dan kesiapsiagaan masyarakat dalam mengurangi risikonya. Kondisi ini tentu tidak bisa dibiarkan berlangsung dalam jangka panjang, sebab bencana tidak mengenal waktu dan tempat kejadiannya.
Oleh karena itu, guna membangun ketangguhan masyarakat dalam menghadapi ancaman bencana, Konsorsium untuk Studi dan Pengembangan Partisipasi (KONSEPSI) dengan dukungan Caritas Germany memfasilitasi pelaksanaan kegaiatan Kajian Kerentanan dan Kapasitas Bencana Partisipatif di Desa Akar-Akar, Lombok Utara dari tanggal 12-14 Juni 2020. Kegiatan serupa sebelumnya telah dilaksanakan di desa lokasi proyek lainnya yaitu Desa Obel-Obel, Lombok Timur. Sementara itu, rangkaian pelaksanaan kegiatan di Desa Aik Berik, Lombok Tengah; dan Desa Gelangsar, Lombok Barat akan dilaksanakan dari tanggal 16-24 Juni 2020 mendatang.
Kegiatan Kajian Kerentanan dan Kapasitas Bencana ini bertujuan untuk menumbuhkan dan memperkuat keterlibatan aktif masyarakat desa dalam melakukan analisa kerentanan dan kapasitas sebagai dasar penyusunan Rencana Aksi Masyarakat dalam kerangka Pengurangan Resiko Bencana Berbasis Masyarakat. Keterlibatan dan partisipasi aktif masyarakat ini penting untuk menggali dan mengidentifikasi sumberdaya dan karakteristik ancaman bencana sehingga kapasitas masyarakat perlu untuk ditingkatkan.
Selama proses kegiatan berlangsung di Desa Akar-Akar, peserta dipandu oleh Tim Fasilitator dari KONSEPSI NTB. Dalam proses kegiatan yang dihadiri oleh 25 orang peserta ini berlangsung cukup dinamis melalui diskusi interaktif kelompok. Selain itu, para peserta juga aktif dalam memberikan tanggapan dan pendapat dalam sesi presentasi hasil diskusi masing-masing kelompok. Hal ini menunjukkan bahwa partisipasi peserta untuk menyampaikan aspirasi dalam konteks penyusunan dokumen kajian kerentanan dan kapasitas bencana partisipatif terlihat cukup bagus. Di akhir kegiatan, peserta telah mampu menyusun Rencana Aksi Masyarakat (RAM) yang nantinya akan didesiminasi dengan semua stakeholders di desa.
Written by Hendra Puji Saputra