Konsorsium untuk Studi dan Pengembangan Partisipasi Nusa Tenggara Barat (KONSEPSI NTB) atas dukungan pendanaan dari Pemerintah Australia melalui Program SIAP SIAGA memfasilitasi Pertemuan Koordinasi dengan Forum Perguruan Tinggi Pengurangan Risiko Bencana Provinsi NTB (FPT-PRB Prov. NTB) untuk mendukung penguatan pengembangan Desa Tangguh Bencana (Destana) melalui Program KKN Mahasiswa pada Rabu, 22 Mei 2024. Kegiatan ini dilaksanakan secara hybrid (offline dan online) yang diikuti oleh pengurus dan anggota FPT-PRB yang tersebar di sejumlah Perguruan Tinggi di Pulau Lombok dan Sumbawa.
Kegiatan ini bertujuan untuk memfasilitasi rencana restrukturisasi kepengurusan FPT-PRB Provinsi NTB masa periode 2022-2024, membangun kesepahaman lintas pengampu bersama FPT-PRB untuk peluang sensitasi agenda Destana dalam program KKN Mahasiswa, dan menghimpun Umpan Balik tentang peran Anggota FPT-PRB dalam rangka menyebarluaskan agenda Destana dalam lembaga perguruan tinggi.
“Kita ingin Destana ini menjadi gerakan berbasis masyarakat yang melibatkan semua elemen, termasuk perguruan tinggi melalui FPT-PRB sebagai salah satu unsur pentahelix,” ucap Hairul Anwar selaku Project Coordinator pada saat memberikan pengantar kegiatan.
Lebih jauh, Hairul juga menekankan pentingnya peran FPT-PRB dalam menyebarluaskan agenda Destana melalui Program KKN Mahasiswa di desa-desa yang rawan terhadap bencana di NTB. Bahkan, Program KKN Mahasiswa melalui FPT-PRB juga dapat diarahkan untuk melakukan Penilaian Ketangguhan Desa (PKD) sebagai instrumen untuk mengukur dan memonitoring pencapaian Destana di NTB.
Selain itu, agenda yang berlangsung selama setengah hari ini juga telah menghasilkan struktur pengurus baru dalam kelembagaan FPT-PRB Provinsi NTB masa periode 2024-2026 yang terdiri dari: Muh. Saleh, S.I.P., M.H dari Universitas Gunung Rinjani sebagai Ketua; Dr. Hilman Syahrial Haq, S.H.,LL.M dari Universitas Muhammadiyah Mataram sebagai Wakil Ketua 1, Mawardi, M.Pd dari Universitas NW Mataram sebagai Wakil Ketua 2; Nasri, SH., MH dari Universitas Muhammadiyah Mataram sebagai Sekretaris, dan Rinda Philona, S.H., M.H dari Universitas 45 Mataram sebagai Bendahara.
