Pembahasan Dokumen Rencana Pembangunan Rendah Karbon dan Berketahanan Iklim Nusa Tenggara Barat

Pembahasan Dokumen Rencana Pembangunan Rendah Karbon dan Berketahanan Iklim Nusa Tenggara Barat

Provinsi Nusa Tenggara Barat sebagai daerah penyangga stok pangan nasional, sektor pertanian banyak memberikan kontribusi dalam membentuk Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) tahun 2020 mencapai 23,19 persen (BPS NTB, 2020). Sebagai sektor yang paling dominan, penguatan pada sektor pertanian dan pengolahan produk hasil pertanian menjadi penting untuk meningkatkan nilai tambah ekonomi Provinsi NTB.

Selaras dengan itu semua, dibutuhkan dokumen yang dapat mengintegrasi antara Dokumen Rencana Aksi Daerah Gas Rumah Kaca (RAD GRK) dan Rencan Aksi Daerah Adaptasi Perubahan Iklim (RAD API). Bappeda NTB bersama para pihak akan menyusun Dokumen Rencana Pembangunan Rendah Karbon dan Berketahanan Iklim (PRKBI) yang disusun berdasarkan prioritas pembangunan daerah dan merupakan penjabaran komitmen daerah dalam penurunan emisi nasional yang dirinci dalam program/kegiatan yang dilakukan daerah dan didukung dengan pengalokasian anggaran dalam pelaksanaan kegiatan tersebut sampai dengan tahun 2026, sehingga setiap tahunnya dapat terlihat proses aksi-aksi yang sudah dilakukan melalui proses perencanaan, pemantauan dan evaluasi.

KONSEPSI NTB bermitra dengan PATTIRO bekerjasama dalam memperkuat suara dan aksi masyarakat sipil termasuk kelompok rentan dalam perubahan iklim melalui Program “Voice for Inclusiveness Climate Resilience Actions (VICRA)” serta berkolaborasi dengan Yayasan Relief Islamic Indonesia (YRII) di Nusa Tenggara Barat mendukung pelaksanaan kegiatan Pertemuan Pembahasan Dokumen Rencana Pembangunan Rendah Karbon dan Berketahanan Iklim bersama dengan Pemerintah Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat.

“Melalui pertemuan ini, harapannya dokumen Rencana Pembangunan Rendah Karbon dan Berketahanan iklim merupakan penggabungan RAD GRK dan RAD API yang merupakan transformasi dari aksi mitigasi dan adaptasi iklim. Dokumen ini kita susun dengan pendekatan inklusif secara merata dengan melihat kerentanan wilayah (28/02).” jelas Moh. Taqiuddin selaku Direktur KONSEPSI NTB.

Kegiatan ini bertujuan untuk menganalisis sejauh ini pembangunan daerah NTB yang berperspektif pembangunan rendah karbon dan berketahanan iklim. Selain itu, untuk menyerap masukan para pihak yang terlibat dalam kegiatan terkait draft dokumen Pembangunan Rendah Karbon dan Berketahahan Iklim (PRKBI) Prov. NTB yang sedang didorong oleh KONSEPSI KONSEPSI NTB bermitra dengan PATTIRO dan kolaborasi dengan Yayasan Relief Islamic Indonesia (YRII) di NTB. Proses kegiatan ini diikuti juga oleh jajaran organisasi perangkat daerah (OPD) level pemerintah provinsi.

Bagikan Tulisan ini:

Berikan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Lihat Berita lainnya

Berita Popular

Berita Terbaru

Berlangganan Berita Kami

Jangan lewatkan Update Kegiatan-kegiatan terbaru dari Kami

Having Computer issues?

Get Free Diagnostic and Estimate From Computer Specialist!