Konsorsium untuk Studi dan Pengembangan Partisipasi Nusa Tenggara Barat (KONSEPSI NTB) atas dukungan pendanaan Pemerintah Australia melalui Program SIAP SIAGA memfasilitasi Tim Sekretariat Penilaian Desa Tangguh Bencana (DESTANA) Provinsi NTB untuk melaksanakan pertemuan koordinasi sekaligus penyegaran kapasitas anggota Tim Fasilitator Penilaian DESTANA NTB sebagai langkah awal memperkuat soliditas dan motivasi bersama sesuai mandat yang tertuang dalam SK Gubernur NTB No. 360-543. Kegiatan ini dilaksanakan pada Jum’at, 12 Juli 2024 bertempat di Fave Hotel, Kota Mataram.
Kegiatan yang berlangsung selama setengah hari ini bertujuan untuk melakukan evaluasi dan refleksi terhadap tugas dan kewenangan Tim khususnya pada rencana, metode dan strategi pelaksanaan penilaian DESTANA; merumuskan strategi-strategi kerja tim yang lebih operasional, akuntabel dan serta efisien dalam pelaksanaan penilaian DESTANA; dan menyepakati rencana dan tindakan lebih lanjut terkait dinamika-dinamika yang sedang berkembang yang perlu disikapi sesuai tugas dan kewenangan Tim Penilaian DESTANA.
Hairul Anwar selaku Project Coordinator dari KONSEPSI NTB dalam pengantarnya menekankan pentingnya melakukan pertemuan koordinasi untuk melakukan evaluasi dan memaksimalkan peran Tim Fasilitator Penilaian Destana untuk mendukung percepatan penilaian ketangguhan desa-desa di NTB.
“Melalui pertemuan koordinasi ini, kita ingin memaksimalkan peran dari Tim Fasilitator Penilaian Destana agar bisa menjalankan tufoksinya secara lebih maksimal kedepannya. Ini penting agar data-data PKD ini bisa dimanfaatkan baik secara teknis maupun operasional oleh pemerintah desa dalam mendukung sistem ketangguhan di desa”, ucap Hairul Anwar.
Sementara itu, Ahmadi selaku Kepala Pelaksana BPBD Provinsi NTB menyambut baik dan mengapresiasi inovasi dan capaian yang sudah dilakukan Provinsi NTB yang didukung oleh KONSEPSI dan SIAP SIAGA dalam mengakselerasi capaian DESTANA di NTB.
“Ini capaian yang sangat bagus, dimana kita bisa mengembangkan Sistem Informasi Kebencanaan (SIK) untuk memonitor capaian DESTANA di NTB. Saya kira, praktik baik ini perlu kita suarakan agar bisa menjadi pembelajaran bagi daerah-daerah lain di level nasional”, kata Ahmadi.
