Konsorsium untuk Studi dan Pengembangan Partisipasi Nusa Tenggara Barat (KONSEPSI NTB) melalui Program SIAP SIAGA Kemitraan Pemerintah Australia dan Pemerintah Indonesia memfasilitasi Workshop Review, Penyelarasan Risiko Bencana, dan Penyusunan Rencana Aksi Lintas Desa di Lingkar Kawasan Tramena Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara pada hari Selasa, 23 Juli 2024 di Aula Taman Fantasi Desa Pemenang Barat. Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian untuk mendorong kolaborasi 5 desa di Kecamatan Pemenang dalam membangun kerjasama pengurangan risiko bencana antardesa berbasis kawasan.
“Kita ingin membangun pelembagaan ketangguhan bencana lintas desa di kawasan Tramena Pemenang atas dasar kepentingan dan kebutuhan bersama. Maka, penting untuk kita membangun kesepakatan bersama terkait dengan karakter ancaman bencana prioritas di lima desa untuk menghasilkan rencana aksi’, kata Hairul Anwar selaku Project Coordinator dari KONSEPSI NTB pada saat memberikan pengantar kegiatan.
Sementara itu, Camat Pemenang, Datu Aryanata dalam sambutannya menjelaskan urgensi mengenai pentingnya membangun kolaborasi pengurangan risiko bencana di 5 desa di Kecamatan Pemenang. Menurut Datu Aryanata, Kecamatan Pemenang tergolong sebagai wilayah yang sangat rawan terhadap bencana karena letaknya berada di pesisir pantai dan perbukitan.
“Wilayah Pemenang ini bisa dikatakan supermarket bencana. Ketika awal-awal saya menjabat sebagai Camat disini (Pemenang), waktu itu ada kejadian longsor di Desa Malaka yang menimbulkan korban jiwa. Begutu juga dengan desa-desa yang lain, ada banjir bandang, krisis air bersih, gempa bumi, dan lain-lain. Itulah mengapa saya kira desa-desa di Pemenang ini penting melakukan kerjasama dalam urusan kebencanaan,” kata Datu Aryanata.
Kegiatan yang berlangsung selama setengah hari ini juga mengundang Agus Hery Purnomo dari BPBD Lombok Utara sebagai Narasumber. Dalam paparannya, Agus memberikan gambaran terkait dengan karakter ancaman dan risiko bencana di 5 desa sebagai rujukan bagi pemangku kepentingan dalam membangun ketangguhan terhadap bencana di kawasan Tramena.
“Memang masing-masing desa memiliki tipologi bencana yang berbeda berbeda-beda. Ada yang terpisah secara lanskap, geografis (kepulauan), dan ada juga desa yang bencananya terpengaruh dan tidak dipengaruhi desa lain. Akan tetapi, skema kerjasama antardesa tetap bisa dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi dan kebutuhan desa,” ucap Agus pada saat memberikan paparan materi.
Oleh karena itu, kegiatan yang melibatkan pemangku kepentingan dari tingkat kabupaten sampai desa ini telah menghasilkan kesepakatan terkait dengan karakter ancaman dan risiko bencana prioritas lintas desa di kawasan Tramena yang meliputi: Penataan lingkungan terkait dengan persoalan sampah; Pengelolaan risiko bencana kekeringan dan krisis air bersih; Penyediaan ruang evakuasi ancaman gempa bumi dan tsunami; Pengelolaan risiko bencana sosial dan non-alam. Hasil penyelarasan risiko bencana ini selanjutnya akan menjadi basis untuk merancang kerangka rencana aksi lintas desa di kawasan Tramena Kecamatan Pemenang.