Lombok Utara – Sumbawa, Agustus–September 2025 – Sebagai bagian dari komitmen untuk memperkuat kapasitas masyarakat desa dalam menghadapi ancaman bencana dan dampak perubahan iklim, KONSEPSI NTB melalui program DESTANA BERIKLIM dengan dukungan Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT) Australia melalui Palladium SIAP SIAGA, menyelenggarakan rangkaian kegiatan Diseminasi Dokumen Hasil Kajian Risiko Bencana dan Perubahan Iklim di desa-desa dampingan.
Kegiatan ini digelar secara bertahap di beberapa lokasi, yaitu:
📍 Desa Andalan, Lombok Utara (25 Agustus 2025)
📍 Desa Kukin, Sumbawa (28 Agustus 2025)
📍 Desa Gunjan Asri, Lombok Utara (29 Agustus 2025)
📍 Desa Akar Akar, Lombok Utara (4 September 2025)
Momentum Strategis Bagi Desa
Diseminasi ini menjadi momentum penting dalam proses pembangunan desa, karena hasil kajian risiko bencana dan perubahan iklim (KRBI) yang telah dilakukan secara partisipatif di tingkat desa dipaparkan kembali kepada masyarakat serta seluruh pemangku kepentingan. Dokumen ini tidak hanya berfungsi sebagai referensi, tetapi juga sebagai panduan praktis dalam merumuskan kebijakan, program, dan rencana pembangunan yang lebih adaptif, tangguh, dan inklusif.
Melalui forum ini, warga desa bersama perangkat desa, BPD, tokoh masyarakat, kelompok perempuan, pemuda, serta kelompok rentan seperti penyandang disabilitas, diajak untuk mendiskusikan kembali hasil kajian, mengidentifikasi risiko utama yang dihadapi, serta menyusun strategi penanggulangan yang sesuai dengan kebutuhan dan konteks lokal.
Tujuan Utama Kegiatan
Kegiatan diseminasi dokumen KRBI ini diarahkan pada tiga tujuan besar:
- Menyebarluaskan hasil kajian kepada masyarakat desa serta pemangku kepentingan agar memiliki pemahaman bersama mengenai ancaman bencana dan perubahan iklim.
- Mendorong pemanfaatan hasil kajian sebagai dasar penyusunan kebijakan pengurangan risiko bencana (PRB) dan adaptasi perubahan iklim (API) di tingkat desa.
- Memperkuat komitmen multipihak dalam perencanaan pembangunan desa yang berkelanjutan, sehingga setiap langkah pembangunan selalu memperhatikan aspek ketangguhan dan keberlanjutan.
Hasil yang Diharapkan
Dengan adanya dokumen kajian risiko bencana dan perubahan iklim berbasis partisipasi masyarakat ini, desa kini memiliki rujukan yang jelas dan berbasis data. Dokumen ini dapat diintegrasikan ke dalam dokumen perencanaan desa seperti RPJMDes maupun RKPDes, sehingga pembangunan yang dijalankan tidak hanya fokus pada peningkatan ekonomi, tetapi juga berorientasi pada ketangguhan bencana, pelestarian lingkungan, serta adaptasi terhadap perubahan iklim.
Lebih dari itu, keberadaan dokumen ini diharapkan mampu:
Menjadi dasar koordinasi lintas sektor dan multipihak dalam upaya pengurangan risiko bencana.
Menguatkan posisi desa dalam memperjuangkan kebijakan pembangunan yang lebih responsif risiko dan iklim di tingkat kabupaten maupun provinsi.
Memastikan suara kelompok rentan seperti perempuan, anak-anak, dan penyandang disabilitas turut terakomodasi dalam strategi penanggulangan bencana.
Menuju Desa Tangguh dan Adaptif
Program DESTANA BERIKLIM yang dijalankan KONSEPSI NTB merupakan wujud nyata dari komitmen lembaga dalam mendorong lahirnya desa-desa tangguh bencana di Nusa Tenggara Barat. Melalui pendekatan partisipatif, setiap lapisan masyarakat didorong untuk memiliki kapasitas dalam mengidentifikasi risiko, merancang strategi adaptasi, serta melaksanakan aksi nyata yang mampu meningkatkan ketahanan desa.
Dengan semangat kolaborasi dan dukungan multipihak, diharapkan desa-desa dampingan dapat menjadi model percontohan dalam pembangunan berketahanan iklim yang inklusif dan berkelanjutan. 🌱🌍💚




