KONSEPSI NTB Ikuti Lokakarya Induksi Hibah SIAP SIAGA untuk Perkuat Sinergi Tata Kelola Konvergensi PRB-API

KONSEPSI NTB Ikuti Lokakarya Induksi Hibah SIAP SIAGA untuk Perkuat Sinergi Tata Kelola Konvergensi PRB-API

Jakarta – Konsorsium untuk Studi dan Pengembangan Partisipasi Nusa Tenggara Barat (KONSEPSI NTB), sebagai salah satu mitra penerima Hibah Program SIAP SIAGA—Kemitraan antara Pemerintah Australia dan Pemerintah Indonesia untuk manajemen risiko bencana—mengikuti Lokakarya Induksi Hibah yang diselenggarakan pada tanggal 14-16 Mei 2025 di Hotel Sutasoma, Jakarta. Kegiatan ini turut dihadiri oleh First Secretary DFAT Australia Catherine Meehan, Pimpinan Program SIAP SIAGA Lucy Dickinson, dan Direktur Kesiapsiagaan BNPB, Pangarso Suryotomo.

Chaterine Meehan, First Secretary DFAT Australia dalam sambutannya menekankan pentingnya keterlibatan Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) dalam memperkuat tata kelola pengurangan risiko bencana yang berperspektif iklim di tingkat komunitas. Menurutnya, pendekatan inklusi sosial harus menjadi perspektif dalam seluruh tahapan program mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga monitoring dan evaluasi.

Melalui kegiatan ini, SIAP SIAGA mempertemukan mitra-mitra penerima hibah untuk menyamakan pemahaman tentang arah program, strategi implementasi, dan ekspektasi pelaksanaan yang efektif dan akuntabel. Kegiatan ini menjadi langkah awal untuk memastikan bahwa setiap mitra siap menjalankan program berbasis sumberdaya dan kekuatan lokal.

Pangarso Suryotomo, Direktur Kesiapsiagaan BNPB dalam paparannya menyampaikan pentingnya melakukan baseline untuk mengidentifikasi permasalahan, tantangan, dan kebutuhan masyarakat sebelum program dilaksanakan untuk menentukan model intervensi yang tepat dalam mendorong ketangguhan masyarakat.

Lokakarya ini juga memperdalam pemahaman tentang tema-tema utama seperti konvergensi Pengurangan Risiko Bencana (PRB) dan Adaptasi Perubahan Iklim (API), serta penerapan prinsip GEDSI (Gender, Disabilitas, dan Inklusi Sosial). Peserta dibekali dengan pengetahuan operasional—mulai dari pelaporan, pengadaan, hingga standar kepatuhan dan mitigasi risiko—melalui diskusi praktis, studi kasus, dan latihan kelompok. Semua ini dirancang untuk memastikan bahwa setiap langkah program berjalan inklusif, etis, dan berdampak.

Selain itu, lokakarya ini juga menjadi ruang kolaboratif antar mitra untuk membangun sinergi, merumuskan perencanaan bersama, dan memperkuat jaringan kerja lintas daerah. Di sinilah semangat ketangguhan dibangun: melalui kemitraan yang setara, saling belajar, dan tekad bersama untuk menghadirkan perubahan nyata dari tingkat lokal ke nasional.

Bagikan Tulisan ini:

Berikan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Lihat Artikel lainnya

Berlangganan Berita Kami

Jangan lewatkan Update Kegiatan-kegiatan terbaru dari Kami

Having Computer issues?

Get Free Diagnostic and Estimate From Computer Specialist!