Lombok Barat, 27 September 2025 – KONSEPSI NTB bersama Yayasan Penabulu dan Oxfam, dengan dukungan Australia NGO Cooperation Program (ANCP) – DFAT, melaksanakan Monitoring Visit Program I CAN ACT Phase 3 di Desa Taman Ayu dan Desa Dasan Geria, Kabupaten Lombok Barat.
Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya evaluasi dan penguatan program pemberdayaan masyarakat desa berbasis ketangguhan, inklusi sosial, dan adaptasi perubahan iklim.
Tujuan Monitoring Visit: Evaluasi dan Penguatan Implementasi
Monitoring ini bertujuan untuk menilai sejauh mana implementasi lapangan program I CAN ACT Phase 3 telah dijalankan sesuai dengan Dokumen Protokol dan dokumen pendukung lainnya yang disusun pada fase sebelumnya (I CAN ACT Phase 2).
Proses ini menjadi momentum evaluasi program secara menyeluruh, guna mengetahui capaian, tantangan, serta langkah strategis untuk memastikan program tetap relevan dengan kebutuhan masyarakat desa.
Kelembagaan Desa Berperan Sentral dalam Ketangguhan
Dalam kegiatan monitoring ini, pemerintah desa memainkan peran sentral sebagai pengambil kebijakan dan penggerak utama pelaksanaan program. Mereka didukung oleh Tim Siaga Bencana Desa (TSBD) sebagai pelaksana teknis di lapangan.
Keterlibatan aktif TSBD memastikan bahwa kesiapsiagaan bencana di tingkat desa berjalan efektif dan berkelanjutan. Peran kelembagaan ini menjadi penopang utama dalam mengawal keberlanjutan program I CAN ACT serta memastikan manfaatnya dapat dirasakan secara langsung oleh masyarakat.
Partisipasi Inklusif: Perempuan dan Disabilitas Terlibat Aktif
Salah satu kekuatan utama program I CAN ACT adalah pendekatan partisipatif dan inklusif. Tidak hanya laki-laki, tetapi juga perempuan dan penyandang disabilitas secara aktif dilibatkan dalam setiap tahapan program.
Pendekatan ini menjadikan proses pembangunan desa lebih berkeadilan sosial dan mampu menjawab kebutuhan semua kelompok masyarakat, termasuk yang paling rentan terhadap risiko bencana dan perubahan iklim.
Kolaborasi Multipihak: Kunci Ketangguhan Desa
Program ini membuktikan bahwa kolaborasi antara pemerintah desa, TSBD, dan masyarakat luas mampu menciptakan rasa kepemilikan bersama terhadap program. Kolaborasi ini juga memperkuat solidaritas sosial dan ketahanan masyarakat lokal dalam menghadapi berbagai tantangan.
Monitoring sebagai Ruang Refleksi dan Pembelajaran
Monitoring visit ini tidak hanya sekadar proses administratif, tetapi juga menjadi ruang refleksi bersama. Setiap pihak yang terlibat diajak untuk:
- Melihat praktik baik yang telah berjalan
- Mengidentifikasi tantangan di lapangan
- Merumuskan perbaikan strategi program ke depan
Hal ini menjadikan monitoring sebagai bagian integral dari pembelajaran komunitas dan penguatan kapasitas lokal.
Membangun Desa Tangguh, Mandiri, dan Adaptif
Melalui kegiatan ini, KONSEPSI NTB bersama mitra berkomitmen untuk:
- Meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat
- Membangun desa yang tangguh, inklusif, dan adaptif terhadap perubahan iklim
- Mendorong masyarakat agar mampu bertindak cepat dan mandiri, baik dengan dukungan program maupun secara swadaya
Program I CAN ACT: Lebih dari Kesiapsiagaan Teknis
KONSEPSI NTB menegaskan bahwa I CAN ACT Phase 3 bukan sekadar program kesiapsiagaan bencana, tetapi juga mendorong:
- Kesadaran kolektif
- Kepemimpinan lokal yang inklusif
- Keberlanjutan pembangunan desa berbasis perubahan iklim
Program ini menjadi model penguatan desa berbasis komunitas yang responsif terhadap tantangan global dan lokal.
Harapan: Desa NTB Menjadi Contoh Ketangguhan Inklusif
Dengan dukungan dari berbagai pihak – lokal, nasional, hingga internasional – program ini diharapkan mampu menghadirkan manfaat jangka panjang. Desa-desa di NTB diharapkan menjadi contoh praktik baik dalam pembangunan desa tangguh iklim yang inklusif dan berkelanjutan, serta menjadi inspirasi bagi daerah lain di Indonesia.




