Lombok Utara, 26 September 2025 – Dalam rangka memperkuat sinergi lintas sektor dalam pembangunan desa berbasis pariwisata, Konsorsium untuk Studi dan Pengembangan Partisipasi (KONSEPSI) NTB melalui Program SIAP SIAGA (kemitraan Pemerintah Australia dan Pemerintah Indonesia untuk manajemen risiko bencana) menggelar audiensi dengan Plt. Sekretaris Daerah (Sekda) dan Kepala Bappeda Kabupaten Lombok Utara.
Pertemuan ini difokuskan pada proses penyusunan Dokumen Rencana Pembangunan Kawasan Perdesaan (RPKP) Pariwisata Pemenang untuk periode 2025–2030, yang menjadi pedoman strategis dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan dan tangguh bencana di kawasan Pemenang.
Tujuan Audiensi: Perkenalan, Progres, dan Komitmen
Audiensi yang berlangsung di Tanjung, Lombok Utara, ini bertujuan untuk:
- Memperkenalkan program kepada pejabat baru di lingkungan Pemerintah Kabupaten.
- Menyampaikan progres penyusunan dokumen RPKP Pariwisata Pemenang.
- Membangun komitmen bersama dari pemangku kepentingan untuk mendukung dan mengawal proses perencanaan hingga implementasi.
Kehadiran KONSEPSI NTB bersama jajaran pemerintah daerah diharapkan dapat memperkuat sinergi antar-lembaga, sekaligus menjamin keberlanjutan program pembangunan desa berbasis potensi lokal pariwisata di Lombok Utara.
RPKP Pariwisata Pemenang: Mengintegrasikan Pariwisata, Ketangguhan, dan Keberlanjutan
RPKP Pariwisata Pemenang 2025–2030 dirancang sebagai dokumen perencanaan yang:
- Berbasis potensi pariwisata bahari yang dimiliki wilayah Pemenang.
- Mengintegrasikan pengurangan risiko bencana (PRB) dan adaptasi perubahan iklim (API).
- Mendukung pembangunan desa yang berkelanjutan, inklusif, dan tangguh terhadap ancaman bencana alam.
Mengacu pada karakter geografis Pemenang yang rawan bencana, KONSEPSI NTB mendorong agar dokumen RPKP tidak hanya fokus pada pertumbuhan ekonomi melalui sektor pariwisata, tetapi juga pada aspek ketahanan lingkungan dan keamanan masyarakat.
Peran Strategis Pemerintah Daerah dan Dukungan Anggaran
KONSEPSI NTB menegaskan bahwa keberhasilan RPKP sangat bergantung pada:
- Dukungan politik dari pimpinan daerah.
- Komitmen alokasi anggaran yang memadai untuk pelaksanaan program.
- Keterlibatan aktif perangkat daerah dalam setiap tahapan perencanaan dan pelaksanaan.
Kehadiran Plt. Sekda dan Kepala Bappeda dalam audiensi ini dinilai krusial untuk memastikan bahwa dokumen RPKP tidak hanya bersifat administratif, tetapi juga dapat diimplementasikan secara nyata di lapangan.
“Kami mengapresiasi KONSEPSI NTB atas kolaborasi dalam mendukung penyusunan dokumen perencanaan kawasan berbasis partisipasi. Ini akan menjadi modal penting bagi perencanaan pembangunan yang lebih inklusif dan berpihak pada masyarakat,” ujar perwakilan Bappeda Lombok Utara.
Partisipasi Masyarakat dalam Penyusunan RPKP: Kunci Keberhasilan
KONSEPSI NTB juga menekankan pentingnya pendekatan partisipatif dalam penyusunan RPKP. Keterlibatan masyarakat desa sejak awal akan:
- Memberikan ruang untuk menyampaikan aspirasi dan kebutuhan nyata.
- Meningkatkan rasa kepemilikan (ownership) terhadap program.
- Memastikan bahwa rencana pembangunan benar-benar berakar pada potensi lokal dan konteks sosial masyarakat.
Langkah ini juga mendukung prinsip pembangunan berbasis komunitas (community-based development) yang adaptif terhadap perubahan iklim dan risiko bencana.
Menuju Pembangunan Desa Wisata yang Tangguh dan Berdaya Saing
Audiensi ini menjadi bagian dari upaya konsolidasi berbagai pihak dalam menyiapkan landasan pembangunan jangka panjang di Lombok Utara, khususnya di kawasan Pemenang yang tengah tumbuh sebagai destinasi wisata unggulan NTB.
Melalui sinergi antara pemerintah, organisasi masyarakat sipil, dan mitra pembangunan, diharapkan dapat terwujud:
- Strategi pembangunan pariwisata yang berdaya saing.
- Program-program yang berbasis data, berorientasi pada keberlanjutan, dan responsif terhadap tantangan perubahan iklim.
“Kami berharap RPKP Pariwisata Pemenang 2025–2030 dapat menjadi contoh praktik baik dalam penyusunan dokumen pembangunan kawasan perdesaan yang inklusif dan tahan terhadap risiko,” ungkap perwakilan KONSEPSI NTB.




