Mataram, 20 Mei 2025 — KONSEPSI NTB kembali menunjukkan komitmennya dalam mendorong pembangunan yang inklusif dan tangguh iklim melalui penyelenggaraan Bimbingan Teknis Integrasi Aspek GEDSI (Gender, Disabilitas, dan Inklusi Sosial) pada agenda Pembangunan Rendah Karbon dan Berketahanan Iklim (PRKBI). Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, 19–20 Mei 2025, di Hotel Santika, Mataram.
Bimbingan teknis ini merupakan bagian dari program Inter-Act (Inclusive Transformation for Climate Resilience and Just Development Actions), yang didukung oleh Islamic Relief Swedia. Program ini bertujuan untuk mendorong transformasi pembangunan yang adil, setara, dan berketahanan terhadap dampak perubahan iklim, khususnya di tingkat lokal.
Kegiatan dibuka secara resmi oleh Kepala Bapperida Kabupaten Lombok Tengah, yang menyampaikan dukungan dan komitmen pemerintah daerah dalam mengarusutamakan isu GEDSI dalam dokumen perencanaan pembangunan seperti RPJMD dan RKPD.
Direktur KONSEPSI NTB, Dr. Moh. Taqiuddin, dalam sambutannya menegaskan pentingnya memastikan bahwa pembangunan tidak hanya mengejar pertumbuhan ekonomi, tetapi juga menjamin keadilan sosial, aksesibilitas, dan perlindungan terhadap kelompok rentan.
Peserta kegiatan terdiri dari perwakilan OPD, LSM, akademisi, dan komunitas lokal. Mereka dibekali dengan berbagai materi dan praktik, antara lain:
•Pemahaman dasar tentang GEDSI dalam konteks PRKBI,
•Teknik merumuskan arah kebijakan dan strategi pembangunan yang inklusif,
•Praktik analisis GEDSI dan pemetaan isu strategis lokal,
•Penyusunan outline dokumen Rencana Aksi Daerah PRKBI yang responsif GEDSI,
•Penetapan rencana tindak lanjut dan pembangunan komitmen bersama lintas sektor.
Kegiatan ini menghadirkan narasumber nasional seperti Ibu Tenti Kurniawati (pakar GEDSI) dan Dr. Andi Chairil Ichsan (ahli PRKBI), serta difasilitasi oleh Dr. Bq. Yulfia Yanuartati, Hendra P. Saputra, dan Wiriana Nilla Pradita. Kegiatan juga melibatkan mahasiswa program MBKM Internasional dari Fakultas Pertanian Universitas Mataram serta tim Inter-Act KONSEPSI NTB sebagai pendukung teknis.
Melalui kegiatan ini, KONSEPSI NTB berharap adanya peningkatan kapasitas dan komitmen lintas sektor dalam merancang serta mengimplementasikan kebijakan pembangunan yang tidak hanya berkelanjutan secara lingkungan, tetapi juga inklusif secara sosial.
Sebagai bagian dari rangkaian program Inter-Act, bimbingan teknis ini menjadi ruang belajar kolaboratif untuk memperkuat kesadaran dan kapasitas para pemangku kepentingan di Lombok Tengah dalam mengintegrasikan prinsip-prinsip keadilan sosial, keberagaman, dan keberpihakan dalam perencanaan pembangunan. Diharapkan hasil dari kegiatan ini dapat menjadi fondasi awal dalam penyusunan kebijakan daerah yang tidak hanya tangguh terhadap perubahan iklim, tetapi juga berpihak pada kelompok rentan dan memastikan tidak ada yang tertinggal dalam proses pembangunan.




