Lombok Utara, 9 Agustus 2025 – KONSEPSI NTB bersama masyarakat Dusun Besari, Desa Gondang, Kabupaten Lombok Utara, melaksanakan kegiatan Optimalisasi Lahan Kelor melalui program PLN Peduli. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya bersama dalam mendorong ketahanan pangan lokal sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa melalui pemanfaatan sumber daya yang tersedia.
Antusiasme Masyarakat Mengembangkan Kelor
Sejak lama, kelor dikenal sebagai tanaman dengan beragam manfaat. Daunnya kaya akan gizi, berkhasiat untuk kesehatan, dan memiliki nilai ekonomi yang menjanjikan. Melalui kegiatan ini, masyarakat Desa Gondang—khususnya kelompok perempuan—terlihat begitu antusias mengembangkan tanaman kelor di lahan desa mereka.
Semangat gotong royong dan kebersamaan terlihat jelas. Para peserta tidak hanya belajar teknik budidaya kelor, tetapi juga memahami potensi besar yang dimiliki tanaman ini untuk memenuhi kebutuhan gizi keluarga serta membuka peluang usaha.
Kelor sebagai Strategi Ketahanan Pangan dan Ekonomi Desa
Optimalisasi lahan kelor tidak hanya dilihat sebagai proyek penanaman semata, tetapi juga sebagai strategi jangka panjang untuk menciptakan ketahanan pangan desa. Tanaman kelor yang mudah tumbuh di lahan kering diyakini dapat menjadi solusi lokal dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan keterbatasan sumber pangan sehat.
Lebih jauh, pengembangan kelor juga membuka ruang bagi peningkatan ekonomi masyarakat. Produk turunan kelor—seperti teh, serbuk, hingga olahan makanan—memiliki nilai jual tinggi dan peluang pasar yang luas. Hal ini menjadi kesempatan bagi kelompok masyarakat, terutama perempuan, untuk mengembangkan usaha mikro berbasis kelor yang mampu menambah pendapatan keluarga.
Sinergi untuk Pembangunan Berkelanjutan
Kegiatan ini tidak berdiri sendiri. Melalui dukungan PLN Peduli, masyarakat Desa Gondang mendapatkan pendampingan agar pengelolaan lahan kelor dapat dilakukan secara berkelanjutan. KONSEPSI NTB juga mendorong agar hasil dari program ini dapat menjadi model pengelolaan sumber daya desa yang dapat direplikasi di wilayah lain di Lombok Utara.
Dengan semangat kolaborasi, optimalisasi lahan kelor diharapkan tidak hanya memberi manfaat jangka pendek, tetapi juga menciptakan dampak jangka panjang berupa kesehatan masyarakat yang lebih baik, lingkungan yang lestari, serta ekonomi desa yang semakin kuat.
Harapan ke Depan
KONSEPSI NTB percaya bahwa keberhasilan program ini sangat bergantung pada partisipasi aktif masyarakat. Oleh karena itu, keterlibatan warga dalam setiap tahapan kegiatan menjadi kunci utama keberlanjutan.
“Semangat kebersamaan masyarakat Desa Gondang dalam mengembangkan kelor ini adalah contoh nyata bagaimana potensi lokal bisa menjadi kekuatan untuk membangun desa. Dengan kelor, kita tidak hanya bicara tentang gizi dan kesehatan, tetapi juga tentang ekonomi yang lebih berdaya,” demikian disampaikan salah satu fasilitator KONSEPSI NTB.
Dengan langkah kecil yang dilakukan bersama, Desa Gondang kini memiliki harapan besar untuk menjadikan kelor sebagai ikon desa sehat, mandiri, dan sejahtera.




